Puluhan tahun hidupku kuhabiskan dengan mendengarkan banyak suara serupa ocehan, membaca banyak opini yang belum tentu berteori, dan menyimak gerak-gerik para orang sunyi juga berisik. Apa yang kudapat dari ketiganya bukanlah hal yang kasat terlihat. Terkadang aku mendapat paket kejutan berupa ilusi dan mimpi, yang sudah pasti tidak dapat dilacak siapa pengirimnya. Terkadang, aku mendapatkan tiket gratis untuk mengunjungi taman imaji, yang sebetulnya tidak boleh dimasuki oleh orang sehat pada umumnya. Terkadang, aku mendapatkan kesempatan untuk meniti di atas titian bambu setebal kertas tisu, lalu aksiku disaksikan oleh punggung-punggung orang-orang, yang tak berwajah. Terkadang, aku mendapatkan surat kaleng yang sengaja dikirimkan ke alamat yang salah, agar sampai ke tanganku ratusan hari kemudian. Terkadang, aku mendapatkan pelajaran yang menurut orang lain tak cukup berharga untuk dinobatkan sebagai sebuah pelajaran. Terkadang, aku mendapatkan cinta dan kasih dari orang-orang yang tak diduga akan memberikannya kepadaku. Terkadang, aku mendapatkan serangan jatuh cinta lebih dari dua kali dalam sehari pada mereka yang sangat sunyi dalam beraksi. Terkadang, aku mendapatkan petunjuk agar aku berhenti melakukan ketiga aksi itu: dengar, baca, dan simak.
Barangkali aku terlalu asyik, hingga sepertinya melupakan sebuah kunci juga ciri-ciri diri, sebanyak berkali-kali, bahkan lebih sering dari terkadang itu sendiri. Barangkali, aku harus mulai percaya pada angin, bahwa ia tak pernah bermaksud membunuh sebatang pohon meski terus menerus menggugurkan dedaunannya. Barangkali, aku harus merelai kemestian mengusirku dari lingkaran usia, yang seharusnya telah kutinggalkan sedasawarsa lalu. Bagaimana pun, meneruskan ketiga aksi tersebut hanya akan menjagal langkah sendiri. Tak membuatku cepat mati memang, hanya saja kemungkinan membusuk pelan-pelan tak terelakkan. Oleh karena itu, aku berterima kasih kepada para pemberi petunjuk. Secara pahit, mereka membuatku ingin mencabut diri dan menanamnya ke lahan baru dengan lingkaran usia yang lebih padu. Satu harapku, semoga mereka juga bersedia menyirami dan memupukku suatu saat nanti. Ya, lebih dari sekadar menebarkan unjuk, tunjuk, dan petunjuk.
Ini tentang melukiskan dunia dalam kata; tentang aku dan jejalanan yang akan atau telah aku lewati; tentang Kawan yang lebih berwarna dibandingkan pelangi; tentang ramainya penjelajah ilmu yang selalu haus memecahkan teka-teki; tentang cinta yang tak kan pernah henti meski listrik mati; dan tentang aku yang masih mencari jati diri. Aku menulis... untuk mempertahankan memoriku hidup lama, jauh lebih lama dari aku menempuhi hidup ini.
Friday 28 November 2014
Mencabut
Thursday 27 November 2014
Sayang Mereka
Yosh. Setelah di pos sebelumnya, "Sayang", saya menyampaikan perasaan saya secara diam-diam, maksud saya tanpa menyebutkan nama sasaran sayang tersebut, akhirnya saya dapat menyampaikannya juga di tempat dan ke orang-orang yang tepat.
"Great.
Kekanca, gimanapun aturan, pasal, atau definisine, sing penting aku sayang kaliaaaaan, nggak pake boong, nggak pake pura-pura. Mumumuuu...
Btw, mohon doanya, semoga ini jadi semester pungkasan bagi yang belum pungkas, ya.
Doa terbaik juga untuk kalian yang tengah atau dalam tahap menapaki dunia karier.
Plus semangat untuk yang sedang rajin-rajinnya kembali belajar di strata 2 atau mengejar mimpi dengan lompat ke jurusan lain.
Kyaaaa.... "
Yeah, tentu saja tak berbalas. Namun, saya sayaaaang mereka. Btw, sekarang saya sedang left hampir semua grup WA. Hanya grup kosan, grup angkatan kampus, dan grup mantan divisi LDF yang masih say ikuti. Tidak ada alasan khusus untuk melakukan ini, sih. Ahahai.
Sayang
Aku paham kita masih belum dekat. Bahkan, mungkin aku hanya sekadar angin lewat. Namun, sampai kapan pun, aku sayang. Setidaknya, hatiku berkata demikian, meskipun otakku berteriak tidak karuan. Aku paham jika tanyaku terjawab dengan bungkam dan senyumku terhadiahi sebuah lengosan. Karena, besar kemungkinan, auraku masih sewarna aura orang asing yang berantakan, aku mafhum jika kedatanganku terdefinisikan sebagai kelabu yang harus segera melenyap tanpa jejak. Tenanglah, aku sudah tak mampu bersedih semenjak festival kembang api awal tahun kala itu. Pun lama-lama ragu dan malu meletup hilang bersamaan dengan bungkamnya teriakan setiap percikan api. Aku tak memiliki ketiganya sekarang. Bukan main berbedanya hawa yang mengasapi ruang hatiku, beberapa waktu belakangan. Tetap saja, sayangku tak akan seluruhnya hilang. Bagaimana pun, sayangku ini bagaikan pokok yang terhunjam kokoh, meski topan mengembusnya dan mengobrak-abrik seluruh penghuni lainnya. Aku cukup keras kepala dalam hal ini, tak kubantah. Namun, aku juga cukup keras dalam menyampaikannya, tak dapat kutolong. Hanya sedikit yang berhasil paham, itu pun dengan sedikit paksaan. Namun, jika suatu saat aku menghambur dengan terlalu gampang, lalu sekejap pergi tanpa berbasa-basi atau meninggalkan pesan kepergian, ini karena aku sayang. Sayangku tak butuh bantuan verba apa pun untuk mengartikannya. Sayangku, sayang yang melayang tanpa batasan tempat dan waktu, selagi otakku masih mampu bekerja, selagi hatiku masih mau merasa.
Sunday 23 November 2014
Hati, Patah
Sepertinya aku kembali patah hati
Karena terlalu memaksa menyimpan cinta
Untuk benda hidup yang tak ingin dicintai
Aku kira kami hampir mendekati dekat
Ternyata aku hanya orang lewat
Aku kira sayangku terkirim dengan tepat
Ternyata dia tersesat, pun salah alamat
Lagi-lagi aku salah paham
Aku kira kami cukup mungkin untuk bermain peran
Ternyata, sandiwara tak pernah menang dari hakikinya kenyataan
Formalitas tak 'kan pernah meleleh menjadi fleksibilitas
Kami tetap bagai dua kutub yang saling aku, tapi tak sudi duduk berdampingan
Aku tak menuntut koneksi
Aku tahu, ini arena sebelah sisi
Namun, tak kukira, adaku begitu asing
Di saat aku tengah girang, aku dapat berkisah dengan sering
Ini bukan tentang kisah cinta
Namun, ini patah hati dan aku memaksa
Rasanya sama seperti ketika dipatahkan oleh cinta
Rasa kosong yang mencabik, karena menjadi kepingan tak berhawa secara tiba-tiba
Dari awal aku salah
Mengira menaklukan macan yang belum pernah kukenal
Dan kini dinding kamar pun tak lagi mampu berpura-pura
Menertawai lambanku, menyadari kami, sesama sebatas pengguna jasa
Aku memang patah hati
Karena kukira satu-satunya yang tersisa
Telah menguap menjadi mendung yang tak akan menghujan turun
Namun, aku pemercaya lahirnya hal baik dari matinya hal, baik tak baik, yang lain
Hatiku masih luas
Patah satu teras, tak kan mati seluruh badan
Aku mengaku, lama-lama ia kebas
Mati rasa, tuna akan kepekaan
Namun, bagaimana pun, aku masih bersisa
Tak adil jika harus berhenti karena alasan sisa
Baik, mungkin harus lebih berhati-hati memberi hati
Saturday 22 November 2014
Salah Satu Rindu
Tentu saja, ada orang-orang yang merindu, tapi tak mau mengaku. Bisa jadi, bukan karena mereka tak rela malu, melainkan karena mereka percaya bahwa rindu bukanlah paket yang wajib dikirim ke penerima rindu, tepat alamat dan tepat waktu. Perindu terkadang memilih jalanan sunyi, melangkah pelan melompati biang berisik, sembari menanti sebuah perjumpaan di perpotongan jalan yang pasti. 'Cukuplah Tuhan yang Tahu,' batin mereka meyakini kepastian-Nya. Hanya saja, terkadang luput menggantung di kelopak mata, memaksanya tertutup barang sekejap, membuat mereka tak melihat apa yang berhasil dilihat oleh para pencuri lihat benda-benda rahasia orang-orang lewat. Mereka tahu, tapi banyak yang memutuskan tak mau tahu. Mereka tahu, lalu beberapa di antaranya diam menunggu. Mereka tahu, dan seperempatnya berkasak-kusuk mengembuskan berita busuk. Beberapa perindu mengaku memiliki strategi untuk menghadapi para pencuri. Sedangkan sisanya menggumam, 'Mungkin ini saatnya membunuh diri,' dalam geming. Namun, bagaimana pun, sampai kapan pun, rindu tak pantas dikambinghitamkan sebagai penyebab mati. Dia rasa yang terkadang berkawan dengan imaji, bukan benda tajam atau alat mematikan diri. Dan pemiliknya pun bukan narapidana yang harus diinterogasi apalagi dihakimi. Sebab Tuhan pun tak pernah bilang bahwa rindu dan merindu adalah benda ilegal atau kejahatan yang merugikan. Kukira keduanya merupakan hadiah dari-Nya untuk para makhluk yang dicintai-Nya.
Friday 21 November 2014
Wa Favorit
Thursday 20 November 2014
Sajak
Sajakku berisi sekawanan kisah tragis yang manis. Mereka tumbuh bergantian, sudi berkenalan, tapi tak bersedia bertalian. Bermuara di tepi pantai berpasir kelam, tetapi tak cukup kasihan untuk melulu dihujani asinnya tangisan. Alih-alih tangis, aku ingin menganugerahi mereka, senyuman yang sedikit nakal. Suatu ketika, aku hampir mati bosan, mereka datang tanpa membawa kebahagiaan. Inginku menjual bosan, barangkali laku dan menghasilkan banyak uang. Namun, sekejap aku berpikir, mereka hanya milikku, dinikmati hanya boleh olehku. Maka aku menyimpan mereka ke dalam guci sewarna emerald yang kedap waktu, mencegah mereka termakan detik yang berlari terburu-buru. Tentu saja, aku punya rencana untuk mereka. Bukan rencana besar tentang aksi penyelamatan semesta. Bukan pula rencana dahsyat untuk menghancurkannya. Aku berlepas dari hiruk pikuk urusan manusia, setidaknya dari mereka yang tak kukenal, atau kupilih untuk tidak kukenal. Hanya saja, rencana ini akan membuatku hidup lebih lama. Tidak abadi, karena hanya Tuhanlah yang memiliki hak milik atas keabadian itu sendiri. Lantas, apa yang kuinginkan jika aku beserta mereka berhasil hidup lebih lama? Hanya secuil sejarah, dengan aku, sebagai tokoh utama, dan monolog-monolog yang selurus horizon senja di dalamnya.
Tuesday 18 November 2014
RCG (4)
Note FB Tua: Refleksi di Tingkat Sebelas
Note FB Tua: DI BALIK KESUKSESAN SANG “PENYIHIR WANITA”
- Sebuah novel tentang tujuh berlian kutukan dan para pemiliknya, yang belum sempat ia beri judul, ditulisnya saat berumur 11 tahun.
- Harry Potter and the Chamber of Secret (Harry Potter dan Kamar Rahasia). Penghargaan yang diperoleh:
- Nestle Smarties Book Price Gold Medal 9-11 yrs
- FCBG Children’s Book Award (overall winner)
- Young Telegraph Paperback of the Year
- British Book Award’s (Nibbles) Children’s Book of the Year
- Sheffield Fiction Award (shortlisted), dan berbagai penghargaan lain. - Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (Harry Potter dan Tawanan Azkaban), dengan penghargaan:
- Guardian Fiction Prise (shortlisted)
- Whitbread Children’s Book Award (shorlisted), dan berbagai penghargaan lain serupa dengan yang didapat buku sebelumnya.
- Harry Potter and the Goblet of Fire (Harry Potter dan Piala Api)
- Nestle Smarties Book Price Gold Medal 9-11 yrs
- Whitbread Children’s Book Award (shorlisted), dan berbagai penghargaan lain serupa dengan yang didapat buku sebelumnya. - Harry Potter and the Order of the Phoenix (Harry Potter dan Orde Phoenix). Buku ini hanya memperoleh satu penghargaan yaitu: WH Smith Children’s Book of the yuear winner.
- Harry Potter and the Half Blood Prince (Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran). Penghargaan yand didapat antara lain:
- British Book Award’s (Nibbles) Children’s Book 2005
- Carnegie Medal 2005 (longlisted)
- Royal Mail Scottish Children’s Book Awards 8-12 category winner - Harry Potter and the The Deathly Hallows (Harry Potter dan Relikuli Kamatian)
- The Tales of Beedle the Bard, buku terbarunya yang baru saja terbit 2008.
- Rowling, Joanne Kathleen. 2007. Harry Potter and the Deathly Hallows. Jakarta: Gramedia.
- 2007. J.K. Rowling (Bagian 4), (online), (www.feminaonline.com, diakses Kamis, 29 Januari 2009, pukul 14.30 WIB).
- 2007. J.K. Rowling, (online), (www.wikipedia.org.id, diakses Kamis, 29 Januari 2009, pukul 14.40 WIB).
- 2008. ‘Penyihir Wanita’ dibalik suksesnya Harry Potter,(Online), (www.peperonity.blogspot.com, diakses Kamis, 29 Januari 2009, pukul 14.40 WIB).
Note FB Tua: Saya
- Nama: Anifatun Mu'asyaroh
- Nama panggilan: Ani
- TTL: Kebumen, 15 Maret 1992
- Status: Belum Kawin, Tidak (pernah) Pacaran
- Minat: Tidur, Tidak pikun
- Keahlian: Menulis tulisan ngga jelas, hanya bisa menulis paragraf deskripsi dan nyaris selalu tidak bisa menulis paragraf eksposisi, narasi, argumentasi apalagi persuasi.
- Pen-name: Auriga Amarilis
- Hobi: Tidur, Ngetik hal apapun yang tidak penting
- Pekerjaan: Mahasiswa FKM UI 2010 semester 2, karena masih mahasiswa, maka saya tidak punya kerjaan selain tidur, kuliah, berpura-pura belajar di dalam kamar, lalu mencanangkan SKS saat akan ujian.
- Cita-cita: Bisa merampungkan setidaknya satu saja cerpen! hahaha,,, parah
- Makanan favorit: Mie Ayam, Ayam bakar, dan apa pun yang tidak terlalu amis
- Minuman favorit: Apa pun yang bisa diminum, halal, dimasak
- Warna favorit: ungu, hitam, putih, coklat, cream, ungu, biru, ungu
- Kebiasaan favorit: Tidur
- Pendidikan: RA Perwanida Karangsari, SD Negeri 1 Karangsari, SMP NEgeri 1 Kebumen, SMA Negeri 1 Kebumen, Universitas Indonesia lulus Agustus 2014 (amiin, kalau bisa sih Februari 2014, hehe)
- Buku favorit: ngga ada
- Film favorit: ngga ada
- Penulis favorit: JK Rowling, Andrea Hirata, Fandita Tonyka Maharani dan Yuridista Putri Pratiwi, Pipiet Senja, Azzimatinur Siregar, Auriga Amarilis, hahaha...
- Hal yang paling dibenci: dicuekin, melihat ketidakadilan, diaggap remeh, ditinggalkan, dikritik yanng tidak sesuai kenyataan
- Hal yang paling disukai: tidak menjadi pusat perhatian, dikenal, tidur
- Target Hidup (Jangka Pendek)
- Lulus tepat waktu
- Berani dan konsisten dalam menulis, setidaknya berani mengirimkan naskah ke penerbit di awal tahun depan
- No pacaran sampai menikah
- Khatam Qur'an minimal 2x tahun ini
- Menulis setidaknya 1 cerpen seminggu
- Mengurangi jam terbang program SKS
- Tidur maksimal pukul 12
- Bangun tidur paling telat pukul 5
- Konsisten di MB, dan jadi pasukan yang tangguh dan indah pukulannya
- Kerja di Dinkes Kabupaten Kebumen
- Bisa membahagiakan orang tua dengan menaikkan haji (amin amin amin)
- Hemat, nabung sebulan minimal *piiip*
- Bisa menahan "rasa itu" walau susah
- Punya publisher sendiri
- Aaaaa... ini sangat susah untuk bisa konsisten dalam berbagai hal, terutama belajar dan menulis
- Dateng ke akad nikah-nya teman-teman baik, agak baik, kurang baik dan kuanggap baik walaupun tidak baik padaku, kalau diundang
- Menamatkan novel pesanannya Syifa tepat waktu!!! (tidak nyaris terlupa, maaf Syifa)
- Banyak makan sayur
- Senyum kepada setiap orang walaupun harus dikira orang gila
- Jangan gampang terpancing emosi
- Cum laude di semester 4 dan bertahan hingga tamat
- Tidak caper
- Lebih berani bicara
- Tidak mudah down
- Berani megambil keputusan
- Semangaaaaaaaaaaaaaaat...
- Tidak ngeksis, tapi kenal semua warga Perhimak
- Dapat terbebas dari dengki
- Puasa Senin-Kamis minimal 2 hari dalam sebulan untuk tahun ini, 3 untuk tahun depan, 5 untuk lusa tahun depan, dan terbiasa hingga selanjutnya... (oh, sepertinyaaa... ini...)
- menyusul.....
Saturday 15 November 2014
Nama
Alinda, antar-lintas-daerah.
Aldilah, alhamdulillah dia lahir.
Badura, bahagia dunia akhirat.
Dude, dua Desember.
Muktia, Muktisari.
Rianti, ....ri dan ...ti.
Riansyah, ...ri dan ...sah.
Nama-nama di atas merupakan beberapa nama orang yang terbentuk dari hasil menyingkat frasa, doa, atau nama-nama kedua orang tuanya. Saya pikir, ini ide yang kreatif. Mungkin, jika suatu saat nanti saya memiliki seorang anak, saya akan mencarikan ia nama dengan metode ini.
Ngomong-ngomong soal nama, sebenarnya saya mempunyai beberapa nama, yang saya temukan dari hasil comot sana, comot sini. Mungkin, beberapa tahun lagi, saya akan menggunakannya untuk menamai beberapa bayi atau justru melupakannya karena mereka tidak memiliki prioritas tinggi untuk saya ingat.
Auri. Bukan Auriga, bukan. Meskipun saya akui, saya memang memungutnya dari kata itu. Auri berarti udara, juga merupakan bentuk jamak dari emas. Di bidang militer AURI sendiri merupakan kependekkan dari Angkatan Udara Republik Indonesia. Ini juga pemlesetan dari kata aurora. Nama aurora sepertinya terlalu bagus dan sulit diucapkan karena memiliki dua huruf R di dalamnya. Jadi, mungkin akan lebih ideal jika saya memendekkannya. Tidak jelas mau dan maksudnya, memang.
Aria/Ariana. Saya memang sangat suka nama yang berawalan huruf A. Orang tua saya menamai saya dengan huruf awal A dan ini membuat saya selalu memiliki nomor absen di awal-awal. Saya ingin anak saya juga merasakan apa yang rasakan, sebagai pemilik nomor absen awal. Kata Aria atau Ariana saya ambil dari Arya. Semoga orang yang menyandang nama ini memiliki tekad dan semangat tinggi, juga kreatif dan pandai mempelajari dan menemukan hal-hal baru.
Arif/Arifia. Di kampung halaman, saya memiliki seorang tetangga yang berumur lebih tua bernama Arif. Ia kawan main saya, ketika masih kecil. Ia memiliki tingkah yang lucu, sifat yang terpuji, dan track record pendidikan yang baik. Saya percaya bahwa sebuah nama dapat mempengaruhi watak pemilik namanya, setelah saya mengamati perilaku si mas Arif ini. Selain itu, saya masih suka huruf A.
Lily. Ini adalah nama bunga. Bunga Lily dapat mekar di musim apa pun, di tempat seperti apa pun. Meski demikian, mereka bukan bunga yang pasaran seperti pacar air. Mereka kokoh, tegar, dan besar. Ada keanggunan juga kecantikan yang melekat pada nama dan penampakannya. Lily merupakan saudara Amarilis, nama kesukaan saya. Karena Amarilis terlalu aneh jika digunakan sebagai nama orang, sepertinya Lily bukanlah alternatif buruk untuk menggantikannya. Yah, lain cerita jika anak saya kembar. Mungkin, saya akan menamai mereka Lily dan Amari, meskipun saya tidak tahu akan memanggil apa si anak yang bernasib mendapatkan nama Amari.
Paramitria. Ini diambil dari istilah dalam statistik, parametrik. Parametrik sendiri berasal dari kata parameter. Yah, semoga orang yang manyandang nama tersebut dapat menjadi parameter yang bagus bagi apa pun di sekitarnya atau yang membutuhkan. Iya, ini juga tidak jelas. Saya hanya suka dengan kata ini, terlihat lucu. Selera saya memag agak aneh.
Raditya. Semua orang (mungkin) tahu bahwa raditya artinya adalah matahari. Sejak SD saya sangat suka dengan nama ini, bahkan sering kali menuliskannya tanpa sadar di buku corat-coret sambil mendengarkan penjelasan guru atau dosen. Namun, saya tidak ingat asal muasal saya mengenal namanya dan apa alasan yang membuat saya menyukainya. Nama Raditya, menurut saya, terlihat sangat indah dan megah. Mungkin jika seseorang memiliki nama hanya Raditya saja, tanpa embel-embel lain, sepertinya ini sudah sangat cukup baginya. Semoga orang yang memiliki nama Raditya dapat menjadi sosok yang bermanfaat dan menjadi cahaya yang menginspirasi bagi makhluk hidup di sekelilingnya.
Thursday 13 November 2014
Senja Bersama, Merkurius dan Venus (2a)
Selamat membaca! :D
MD: Ide Yang Tersesat
Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...
-
A. Asal-usul Nama dan Lambang Unsur Arsen Arsen berasal dari kata arsenicum (bahasa Latin) dan kata arsenicon (bahasa Yunani) yang artinya: ...
-
Jangan tulis sebuah puisi cinta untukku, aku tak akan membacanya Jangan ucap rayuan manis kepadaku, aku tak mau mendengarkannya Jangan be...
-
Anifatun Mu’asyaroh, 1006668014, FKM Tema: Peningkatan Kualitas Pendidikan Usia bangsa Indonesia sudah lebih dari setengah abad. Bangsa ini ...