Monday 31 March 2014

Saya Suka, tapi Tidak Suka

Saya menyukai banyak hal. Saya ingin dapat melakukan banyak hal. Saya ingin belajar dan berlatih untuk dapat melakukan banyak hal itu. Namun, saya tidak tahu...setiap saya mulai mencoba saya merasa tidak pantas dan tidak memiliki dorongan semangat untuk terus melakukannya.

Saya suka menari. Namun, setiap kali saya bercermin saya pasti akan tersadar bahwa saya tidak memiliki modal untuk menjadi seorang penari, bahwa kesukaan saya dalam menari tidak seharusnya untuk dipertontonkan kepada orang-orang, bahwa meski saya berusaha sekeras apa pun untuk menari di pentas, saya tidak akan mampu menari dengan bahagia... karena saya tidak membiarkan diri saya untuk dilihat oleh orang lain. Sudah banyak kali saya menari, terhitung sejak kelas 3 SD. Tari tradisional, tari India, tari kontemporer, dan tari-tari yang lainnya... Namun, untuk apa saya menari? Apakah untuk dilihat? Tidak. Saya hanya suka ketika melakukannya bersama dengan yang lain. Saya suka melakukan gerakan indah dengan baik dan tepat dan saya benci tingkah laku saya dilihat oleh orang. Pada akhirnya, sebagian besar alasan menari saya adalah untuk pemenuh kewajiban atau pelengkap suatu acara pentas karena tidak ada satu pun orang lain yang mau melakukannya. Mungkin terlihat pas, saya suka menari dan tidak ada yang mau menari. Saya dapat menari untuk mengisi kekosongan itu. Namun, saya tidak suka terlihat. Saya pun tidak mampu menari dengan bahagia. Setelah selesai menari pun, saya tidak pernah dihadiahi dengan senyuman. Tidak, tidak...tidak usah diberi pujian karena saya sangat tidak suka dipuji, apalagi yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Kasihan mereka berbohong untuk kesia-siaan. Bukan, bukan tidak ikhlas juga dalam melaksanakannya, hanya saja saya bingung mengapa saya betul-betul melakukannya?

Saya suka menulis. Namun, ya seperti inilah tulisan saya. Tidak bermutu, tidak berkualitas. Menulis pun kurang konsisten. Meski saya sudah tahu minat saya ke tulisan fiksi, tetapi topik, tema dan inti ceritanya tidak banyak yang berbeda. Hwoaaah. Beri saya waktu untuk mengembangkannya. Ah, saya tengah berkata kepada siapa sebenarnya? Awang-awang? Langit-langit kamar? Pembaca? Hmmm...siapa yang pernah membaca cerpen-cerpen saya? Hampir tidak ada. Iya, iyalah. Kapan saya menulis cerpen? Setahun sekali pun belum tentu. Masih pantaskah saya mengaku suka menulis? 

Saya suka membantu terlaksananya sebuah acara. Namun, saya tidak suka berada di dalam keramaian pelaksanaan acara-acara tersebut. Saya tidak suka terlihat dan dilihat dan saya tidak punya alasan yang tepat untuk menjelaskan ketidaksukaan saya yang satu ini. Inilah yang membuat saya suka berorganisasi atau mengikuti suatu kepanitiaan, tetapi saya tidak suka menghadiri pelaksanaan acara besarnya. Saya akan memilih menjadi pembantu di belakang layar. Saya sangat menyukai menjadi pemanjat tangga dibandingkan pengisi panggung. Saya sangat menyukai merencakan suatu pementasan daripada memberikan sambutan. Saya sangat menyukai berkeliling kota mencari kebutuhan acara dibandingkan harus menyapa satu per satu tamu yang datang. Saya tidak suka bertemu dan menyaksikan banyak manusia... Mereka membuat saya pusing dan mual.

Saya suka musik. Namun, saya akan berhenti memainkannya ketika ada orang yang mulai memuji. Bagi saya, pujian adalah sindiran secara halus. Oleh karena itu, saya lebih memilih bermain ketika sendirian, bermain ketika tidak ada orang yang memperhatikan dan bermain hanya untuk diriku sendiri. Saya memang suka bermain musik, tapi saya tidak pandai bermain musik. Inilah yang membuat saya sebal ketika ada orang yang bilang bahwa saya pandai bermain musik. Apa yang saya lakukan adalah hal-hal yang dapat dilakukan orang lain. Meski demikian, jika ada orang yang mau mendekat dan bernyanyi bersama, saya akan menyukainya. Asalkan dia diam dan tidak memuji dengan hal-hal yang benar. Saya bersedia membagikan apa yang saya tahu tentang musik, tapi saya akan berhenti berbagi dengannya ketika dia bilang saya jago atau sebagainya. Ada yang salah dengan saya? Biarkan saja. 

Saya suka menggambar. Namun, ini tidak konsisten. Saya hanya penjiplak. Saya menggambar dengan melihat contoh objek yang akan digambar. Imajinasi saya sebetulnya sangat buruk. Sama seperti yang lainnya, saya tidak suka diberi pujian untuk gambar-gambar saya, meskipun saya suka memperlihatkan gambar-gambar saya. Saya hanya suka meminta saran, bukan diberi pujian. Namun, uhn...entahlah.

Saya suka fotografi. Namun, saya sadar diri dengan apa yang saya miliki saat ini, saya belum dapat memenuhi keinginan berburu dan berbagi foto yang bagus. Meski demikian, saya cukup suka membagi satu, dua foto meski tak beresolusi baik, setidaknya tak banyak diedit. 

Saya suka desain dan film. Namun, ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan kuliah yang saya geluti. Pantaskah saya tetap penasaran dengan desain dan perfilman?

Saya suka drama. Saya sangat suka menyaksikannya maupun melaksanakannya. Beberapa kali saya pernah menjadi sutradara atau penulisnya atau sebagainya. Namun, saya tidak memiliki cukup potensi menjadi pemimpin dan penyampai gagasan yang baik. Alhasil, saya menjadi sutradara yang buruk. Meski demikian, saya tetap suka menonton drama. Ini menyenangkan melihat orang bersandiwara di atas panggung secara langsung.

Saya suka melakukan banyak hal...tapi saya tidak memiliki cukup keberanian untuk menjaga kesukaan saya... Saya merasa tidak pantas melakukan semua hal karena terlalu sering dikomentari di belakang dan dipuji berlebihan di depan. Saya tidak suka. Saya tidak tahu, mana yang sebenarnya benar-benar pantas saya lakukan karena ini...

Friday 28 March 2014

Dreams

Sebuah cerita pendek yang ditulis pada tahun 2006, tepatnya ketika gue duduk di kelas IX SMP. 

*****

Hujan rintik bergemericik, diselingi gemuruh petir yang tak begitu keras, membangunkan tidur seorang gadis remaja yang tidak pulas. Gadis ini bernama Widia. Kali ini, ia bermimpi sangat buruk. Ia bermimpi tentang kecelakaan mobil yang akan menimpa ibunya dan menyebabkannya meninggal. Mama, begitu dia memanggil ibu tercintanya, adalah satu-satunya orang tua yang masih dimilikinya. Papanya telah pergi entah ke mana 



Tuesday 25 March 2014

Saya Senang

Saya senang karena... karena ada banyak hal yang membuat saya senang, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Saya memang sedang senang, meskipun saya tampak diam dan mungkin uhn... yeah...karena begitulah saya, si Ratu awkward dan krik yang tidak tahu cara berkomunikasi dengan wajar di dunia nyata. Apakah saya cukup dapat membuat orang lain senang, seperti senang yang saya rasakan setiap kali mereka mengingat dan memanggil saya yang pendiam? Uhn, saya hanya berharap dapat tetap bermanfaat tanpa membuat orang-orang di sekitar saya kecewa.

Namun, entah mengapa, saya merasa saya aneh, meskipun saya mudah merasa senang. Dapat kau tangkap keanehan saya? Saking anehnya, sampai-sampai saya tidak tahu bagaimana cara menjelaskan keanehan saya...

Saya menyukai kesendirian, tapi tak ingin ketinggalan informasi dari orang-orang yang saya kenal. Saya tak ingin ditanyai tentang saya, tapi saya suka sekali bertanya tentang aktivitas dan rencana orang lain. Ini hanya sedikit contoh. Saya aneh, kan? Namun, saya menikmati ini, menjadi misterius seperti yang dikatakan oleh Fajar Adhi Hartanto ketika saya kelas X dulu. Oleh karena itu, meski saya aneh, jangan anggap saya seperti orang menderita yang butuh pertolongan atau penanganan atau petuah atau apapun. Karena saya menikmatinya dan saya senang. :)

Abaikan saya, beserta keanehan saya. Jangan menanyakan hal-hal tentang saya, yang hanya menyangkut saya. Saya suka menjawab, jika itu tentang kepentingan umum atau informasi tentang hal lain yang saya tahu dan dapat dipertanggungjawabkan, yang bukan tentang saya.

Saya sedang ingin menutup rapat semua pintu, jendela dan ventilasi pikiran dan hati saya untuk dimasuki atau hanya sekadar diketuk, kecuali jika saya rasa kau cukup dapat saya percayai untuk menjaga apa yang ada di dalamnya: menutupnya ketika badai menerpa, membukanya ketika mentari bersinar hangat.

Hoah. Entah kapan kau yang demikian datang, yang tak berteriak tiba-tiba, tak mengoleskan balsem pada luka bakar,yang tak berbicara banyak ketika saya memintamu diam, yang mau menjawab ketika saya menanyakanmu pertanyaan khas saya yang aneh dan kadang sulit diterima akal.

:)

Thursday 13 March 2014

Kebetulan?

Kebetulan adalah ketika baru nge-post tentang PKM, terus tetiba malamnya salah satu anggota tim PKM tersebut menyebut-nyebut sebuah ide untuk PKM. 

Kebetulan juga adalah ketika secara random pernah menuliskan tentang batuk dua minggu yang pernah diderita seseorang, lalu ketika bertemu orang tersebut, dia bercerita bahwa saat itu dia juga sedang batuk dan lamanya sudah dua minggu. 

Kebetulan lainnya adalah ketika memimpikan orang, kemudian ketika terbangun ada WA dari orang yang dimimpikan. Ini sudah sangat sering terjadi.

Kebetulan yang lainnya lagi adalah ketika bermimpi tentang seseorang, kemudian keesokan malamnya bertemu dengan orang tersebut dan ini sudah beberapa kali terjadi. 

Lalu, apakah kebetulan itu memang benar-benar ada? 

Friday 7 March 2014

PKM Gagal :'D









USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
SOFA ANGIN MODULAR: INOVASI SARANA ISTIRAHAT SERBAGUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI SOLUSI CERDAS MENGATASI KETERBATASAN PADA HUNIAN SEMPIT

BIDANG KEGIATAN:
PKM K




Diusulkan oleh:
Tiara Deysha Rianti        Teknik Arsitektur Interior      1006766163
Anifatun Mu’asyaroh      Kesehatan Masyarakat           1006668014
Noarly Ayu Laksita         Kesehatan Masyarakat           1006665731
Rizki Purnamasari           Sastra Jepang                        1006700734
Junaidi Sidiq                   Teknik Sipil                           1106015825










UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK

2012 



Sofa Angin Modular:
Inovasi Sarana Istirahat Serbaguna dan Ramah Lingkungan sebagai Solusi Cerdas Mengatasi Keterbatasan pada Hunian Sempit

­­­
A.    Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara produsen produk furnitur yang unik dan terbaik. Namun sayangnya, saat ini industri furnitur di Indonesia masih boros dalam hal penggunaan bahan baku, seperti kayu, rotan dan bambu. Selain itu, proses pengambilan dan penggunaan bahan baku yang tidak ramah lingkungan juga semakin meningkat sehingga berdampak pada semakin tingginya permasalahan lingkungan. Di lain pihak, upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut masih sangat kurang. Tidak banyak industri furnitur yang membuat terobosan baru dengan membuat desain furnitur yang memadukan material yang tidak merusak hutan.
Hal yang berbeda terjadi di beberapa negara lain, seperti Cina, di mana mereka sudah dapat menghasilkan produk dengan kualitas sebaik produk-produk Indonesia dengan penggunaan bahan baku kayu yang minim. Desainer interior asal Cina dapat menciptakan produk furnitur dengan bahan baku alam yang rendah, yaitu dengan komposisi unsur kayu sekitar 30%. Sedangkan di Indonesia hampir 100% bahan baku furniturnya menggunakan kayu. Pada tahun 2007, nilai ekspor furnitur Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,08% dari US$ 1,86 miliar (2006) menjadi US$ 2,01 miliar (2007). Sedangkan untuk nilai ekspor kerajinan mengalami pertumbuhan 19,51% dari US$ 518 juta (2006) menjadi US$ 620,1 juta (2007).
Di lain sisi, berdasarkan data sensus penduduk yang dihimpun oleh BPS (2010), DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan DI Aceh serta wilayah perkotaan lain secara berturut-turut menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah rumah tangga yang menempaati luas lantai hunian kurang dari 20m2 terbesar di Indonesia. Sempitnya lahan rumah yang dimiliki oleh masyarakat perkoatan tersebut menimbukan penggunaan furnitur, seperti sofa, kursi dan kasur pada rumah-rumah penduduk di Indonesia menjadi kesulitan bagi mereka. Akibatnya, untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat enggan untuk meletakkan banyak furnitur di rumahnya yang notabene merupakan sarana beristirahat dan merilekskan anggota badan karena ukurannya yang cenderung besar dan memakan spasi yang tidak sedikit.
Masalah yang sama juga dapat terjadi pada saat berpergian jauh, di mana tidak menutup kemungkinan pada kendaraan atau di tempat tujuan tidak ada sarana beristirahat atau duduk untuk melepas lelah. Jika terjebak dalam kondisi tersebut, seseorang cenderung akan berdiri dan beristirahat pada tempat seadanya. Dipandang dari aspek kesehatan dan keselamatan, hal tersebut tidak berdampak baik bagi tubuh. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah produk yang dapat digunakan sebagai sarana beristirahat yang bersifat flexibel, praktis dan mudah digunakan di mana pun.
Berdasarkan fakta dan permasalahan di atas, dapat diketahui bahwa produk furnitur merupakan salah satu barang komoditi yang memberi sumbangan cukup besar, baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan kesehatan masyarakat. Meski demikian, dalam hal produksi, pemanfaatan bahan baku furnitur masih tidak ramah lingkungan dan menimbulkan ancaman lain bagi ekosistem, sedangkan dalam hal efisiensi dan kepraktisan produk furnitur tersebut masih memiliki kekurangan dalam hal penerapan produk di spasi hunian yang sempit. Oleh karena itu, diperlukan adanya inovasi produk furnitur baru yang dapat mengatasi kedua permasalahan yang umumnya timbul pada masyarakat yang mendiami spasi atau hunian yang sempit tersebut.
Gagasan yang diusulkan dalam karya tulis ilmiah ini adalah menciptakan sebuah program kewirausahaan di bidang furnitur dengan menghasilkan produk furnitur ekonomis, serbaguna, ramah lingkungan dan dapat dirangkai sesuai dengan keinginan pengguna. Produk ini dinamakan Sofa Angin Modular. Sebuah produk kewirausahaan berbahan baku Polyvinyl Chloride (PVC) dan beludru yang aman, nyaman dan mudah dilipat dengan mengkolaborasikan konsep antara sofa angin yang sudah dikenal masyarakat luas dan mainan lego yang mudah dibongkar pasang dan dibentuk. Langkah awal realisasi program kewirausahaan ini akan dimulai di kota Depok. Hal ini dikarenakan kota Depok dipandang sebagai salah satu kota besar yang juga dekat dengan kota-kota besar lainnya, di mana banyak rumah berlahan sempit terdapat di sana khususnya pada area sekitar perguruan tinggi yang didiami banyak penyewa rumah atau kost berukuran sempit.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, diperoleh beberapa butir rumusan permasalahan sebagai berikut.
1.    Pemanfaatan bahan baku produk furnitur di Indonesia masih tidak ramah lingkungan karena hampir secara keseluruhan produk berasal dari alam sehingga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan.
2.    Ukuran dan bentuk produk furnitur saat ini yang cenderung besar, tidak fleksibel dan tidak mudah dibawa bepergian menyebabkan kesulitan bagi masyarakat, terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan beristirahat.

C.    Tujuan Program
Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang Kewirausahaan ini adalah sebagai berikut.
1.    Mengenalkan produk furnitur baru berupa sofa angin modular yang praktis, ramah dan serbaguna kepada masyarakat.
2.    Mengajak masyarakat untuk menggunakan produk furnitur semacam sofa angin yang tidak menggunakan bahan baku alam.
3.    Memproduksi sofa angin modular sebagai program kewirausahaan.
4.    Membantu menurunkan produksi furnitur berbahan baku alam yang dapat merusak lingkungan.
5.    Membantu mengatasi kesulitan penggunaan furnitur pada masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan hunian.

D.    Luaran yang Diharapkan
1.    Menurunnya produksi dan penggunaan produk furnitur yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari alam.
2.    Meningkatnya konsumsi sofa angin modular atau produk serupa sebagai pengganti sofa atau furnitur berbahan baku dari alam sebagai sarana untuk beristirahat sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

E.     Kegunaan Program
Bagi Mahasiswa
1.    Meningkatkan jiwa enterpreneurship.
2.    Melatih kerja sama dalam bidang kemitraan dengan produsen-produsen pengrajin sofa.
3.    Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam menciptakan ide-ide baru dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk furnitur serbaguna yang praktis, serbaguna dan ramah lingkungan.
Bagi Masyarakat           
1.    Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan.
2.    Membantu masyarakat memperoleh produk yang ramah lingkungan, praktis, serbaguna dan fleksibel untuk digunakan di berbagai tempat di waktu kapan pun.
3.    Memberikan inovasi dan peluang kerja baru bagi masyarakat, baik yang berwirausaha di bidang furnitur maupun yang baru memulai usaha.
4.    Membantu mengatasi kesulitan penggunaan furnitur di tempat sempit.
Bagi Lingkungan
Menurunkan penggunaan kayu, bambu rotan dan tanaman bahan baku produksi lain sehingga mampu menekan laju kerusakan lingkungan.

F.     Gambaran Umum Rencana Usaha
1.    Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan wirausaha ini dapat dimiliki oleh kelompok /memiliki partnership. Hal ini karena dalam program kewirausahaan ini, selain membutuhkan modal yang cukup besar, dibutuhkan pula partner yang berperan dalam proses produksi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini direncanakan akan mengajak bekerja sama salah satu produsen sofa, khususnya sofa angin, di daerah Depok. Modal yang digunakan berasal dari dana yang diberikan oleh DIKTI.
2.    Text Box: Penanggung JawabStruktur Organisasi
Ø Penanggung Jawab
Penanggung jawab bertugas memimpin jalannya kewirausahaan ini dan bertanggung jawab atas semua yang terjadi dalam proses kewirausahaan baik produksi, pemasaran dan keuangan. Dalam hal ini adalah Ketua Pelaksana PKM-K ini.
Ø Bagian Produksi
Tugas utamanya berkaitan dalam hal proses produksi dari awal hingga akhir. Mereka terdiri dari SDM yang berasal dari partner.
Ø Bagian Pemasaran
Berperan memasarkan hasil produksi sofa dan menangani perjanjian-perjanjian mengenai produk dengan instansi lain.
Ø Bagian Keuangan
Mengelola pendapatan yang masuk dan keluar merupakan tugas utama bagian keuangan. Sedangkan tugas lainnya adalah menghitung laba, modal dan pengeluaran; menulis pembukuan; dan meramalkan biaya yang dibutuhkan pada setiap proses produksi.
3.        Sumber Daya Material
Bahan utama dalam pembuatan sofa angin modular yaitu Polyvinyl Chloride (PVC) dan beludru yang aman, nyaman, tahan air dan mudah dilipat.
4.        Sumber Daya Manusia
SDM yang dibutuhkan untuk produksi awal adalah para pengrajin sofa yang sudah terlatih dan berasal dari produsen sofa yang merupakan partner dalam kegiatan ini. Untuk ke depannya, setelah diperoleh keuntungan dari hasil penjualan produksi awal atau pertama tersebut, tidak menutup kemungkinan dilakukan training terhadap masyarakat umum sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka.
5.        Kompetitor
Dalam bidang wirausaha furnitur dan sofa ini, jumlah produsennya memang sudah banyak. Meski demikian, sofa angin modular ini adalah yang pertama dan belum pernah diproduksi sebelumnya. Kelebihannya, yaitu dapat dibongkar pasang dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna dapat memberi nilai lebih dalam pemasaran. Dengan demikian, dalam satu bulan, diperkirakan sofa angin modular ini sudah dapat bersaing di pasaran.
6.        Analisis Permintaan Pasar
Kemungkinan, pada awalnya permintaan yang masuk masih sedikit. Namun, setelah melakukan promosi dan dalam waktu sekitar sau bulan diperkirakan permintaan akan meningkat mengingat harganya yang ekonomis dan terjangkau. Sofa angin modular ini diprediksikan akan menjadi produk furnitur yang diminati oleh warga, dari setiap kalangan, terutama di wilayah perkotaan yang membutuhkan produk yang praktis, fleksibel, mudah dipindahkan, dibentuk dan nyaman digunakan.
7.        Analisis Ekonomi
Modal awal yang dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp 5.000.000,00. Modal ini digunakan untuk membeli bahan baku berupa kain PVC dan Beludru yang terbilang tidak terlalu murah.

G.    Analisis SWOT
Ø  Strength:
Produk sofa angin memilik keunggulandalam segi kemudahan, praktis, dan tidak menyita banyak ruang saat penyimpanan. Sofaa angin ini dapat difungsikan menjadi tiga furnitur sekaligus, sebagai sofa tunggal, sofa reguler, dan tempat tidur runggal. Selain itu, penggunan udara sebagai pengisi sofa membuatnya dapat disimpan dengan praktis dan dapat digunakan dengan hanya menggunakan pompa tangan.
Ø  Weakness:
Sofa angin kami belum diuji dimensi dan kapasitas berat maksimal penggunanya.
Ø  Opportunity:
Sofa angin kami masih memiliki desain yang sangat sederhana. Proses pengembangan desain akan dilakukan beriringan dengan berjalannya program, seperti penggembangan bentuk segi enam atau bentuk puzzle. Inovasi desain ini akan sangat diminati oleh pasar karena membuat furnitur lebih unik dan tidak monoton
Ø  Threat:
Dengan berjalannya program, kami akn melakukan uji konstruksi furnitur dan uji laboratorium ergonomi untuk menguji keamanan sofa.

H.    Metode Pelaksanaan Program
Dalam pembuatan sofa angin modular ini, ada beberapa tahap yang ditempuh.
1.      Tahap Persiapan
Dalam tahap ini dilakukan pembuatan desain sofa dan mencari partner yang bersedia diajak bekerja sama melakukan percobaan pembuatan 20 unit sofa angin modular. Desain sofa angin tersebut adalah sebagai berikut.
Keterangan Ukuran:
Bagian Atas (bantal merah)     Bagian Bawah
-Panjang: 40 cm                                -Panjang: 36 cm
-Lebar    : 40 cm                               -Lebar    : 38 cm
-Tinggi   : 10 cm                               -Tinggi   : 20 cm

-Panjang: 40 cm
-Lebar    : 30 cm
-Tinggi   : 10 cm
 


Gambar 1. Desain Satuan Sofa Angin Modular (Travelling Mini Sofa)

Untitled.jpg
 



Gambar 2. Desain Satuan Sofa Angin Modular dengan Resleting Dikaitkan (Wind Pillow)

Gambar 3. Desain Sofa Angin Modular Setelah Dirangkai
(Relaxing Sofa)

Gambar 4. Desain Sofa Angin Modular Setelah Dirangkai
(Single Bed)

-  Mekanisme kerja sofa angin modular: dipompa menggunakan alat pompa seperti pada tensimeter yang dapat dipasang/dilepas
2.      Survei Lapangan Produksi
3.      Pembinaan terhadap Para Calon Pengrajin Sofa Angin Modular
4.      Proses produksi
5.      Pengenalan Sofa Angin Modular ke Pasar
6.      Perngembangan Produk
Dalam tahapan ini produsen akan mengusahakan untuk terus mencari jenis bahan yang paling hemat dan berkualitas. Dengan demikian, diharapkan usaha sofa angin modular ini terus mengalami perkembangan.
7.      Perluasan Cabang
Dalam tahap ini, perluasan daerah pendistribusian juga akan dilaksanakan. Pendistribusian tak hanya dilakukan di pusat produksi. Penyaluran hasil produksi sofa angin modular akan berusaha diperluas hingga menembus supermarket seperti  Hypermart, Giant, dsb.
8.      Pertahanan Kualitas
Fokus pada tahap ini adalah untuk mempertahankan kualitas sofa angin modular agar masyarakat merasa puas dan merasakan manfaatnya secara optimal. Loyalitas juga sangat diperlukan agar masyarakat tak hanya puas dengan kualitas produk, tetapi juga pelayanan.
            Target Pasar
a.       Masyarakat daerah perkotaan yang memiliki pemukiman sempit.
b.      Para traveler, backpacker atau semacamnya yang sering berpergian.
Penetapan Harga
Harga penjualan ditetapkan berdasarkan pada:
Ø Biaya bahan seperti kulit beludru dan upholstri yang habis selama satu minggu= Rp 977.200 : 7 hari = Rp 139.600/hari
Ø  Biaya investasi peralatan seperti alat press selama 5 tahun = Rp 3.700.000 : 5 tahun : 365 hari = Rp 2.000/hari
Ø  Biaya lain-lain selama satu bulan= Rp 554.000 : 30 hari = Rp 18.500/hari
Distribusi
Produk sofa angin modular ini didistribusikan kepada masyarakat melalui penjual furnitur dan beberapa agen yang sudah ter-link dengan partner.
Strategi Promosi
     - Pemasaran                                                                                                  
Ø  Bannerflier dan poster sofa angin modular
Banner, flier/, baliho, dan spanduk digunakan untuk mempromosikan dan mengenalkan produk sofa ini kepada masyarakat. Cara ini dilakukan dengan meletakkan beberapa standing banner di depan pintu tempat penjualan sofa; atau membagikan flier di daerah strategis yang banyak dijamah orang; dan menempelkan poster di tempat-tempat umum dengan  tujuan:
ü Masyarakat mengenal produk kami
ü Meningkatkan brand awareness di mata masyarakat
Ø  Online Shop (Toko Online)
Selain melalui media cetak, akan dibuat sebuah website khusus yang digunakan sebagai media publikasi dan pemesanan. Dengan demikian, proses publikasi dapat dilakukan secara maksimal hingga di ke luar daerah Depok. Untuk pelanggan yang membeli di luar Depok, produk akan dikirim melalui paket dengan dibebani biaya pengiriman.

I.       Jadwal Kegiatan Program
Jadwal pelaksanaan kegiatan program yang akan dijalankan adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Program
No
Kegiatan
Minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Persiapan












2
Survey lapangan












3
Pembinaan Calon SDM












4
Produksi












5
Pengenalan Sofa Angin Modular ke Pasar












6
Perngembangan Produk












7
Perluasan Cabang












8
Pertahanan Kualitas













J.      Rancangan Biaya
Tabel 2. Rincian Dana Kebutuhan Program
.No
Jenis Kebutuhan
Jumlah
Biaya
1
Kesekretariatan:


Print, fotocopy,  jilid proposal
20 bendel
Rp  300.000,00
Print surat pengajuan partnership
30 lembar
Rp    30.000,00
Stempel
1 buah
Rp    10.000,00
Alat tulis kantor

Rp  150.000,00
2
Publikasi dan dokumentasi


Online Shop
Registrasi Domain
Rp  300.000,00
Poster dan Flyer
200 lembar
Rp  300.000,00
Iklan Radio

Rp  300.000,00
Banner

Rp  300.000,00
3
Training Praproduksi


Hand Out Materi
10 bendel
Rp    50.000,00
Konsumsi
20 buah
Rp  200.000,00
4
Material Produksi


Bahan Baku Utama (PVC dan Beludru)

Rp3.000.000,00
Kancing, Benang dan Resleting

Rp   500.000,00
Sewa Mesin Jahit dan Listrik

Rp   500.000,00
Upah Produksi
5 orang
Rp3.000.000,00
5
Transportasi dan Komunikasi

Rp1.000.000,00
Total
Rp9.940.000,00

K.    Nama dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok
1.    Ketua dan Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap                       : Tiara Deysha Rianti
NPM                                      : 1006766163
Fakultas/Program Studi            : FT/Arsitektur Interior 2010
Perguruan Tinggi                     : Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM        : September – PKM-K

2.      Anggota pelaksana
Nama Lengkap                         : Anifatun Mu’asyaroh
NPM                                      : 1006668014
Fakultas/Program Studi             : FKM/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi                      : Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM         : September – PKM-K

Nama Lengkap                         : Noarly Ayu Laksita
NPM                                       : 1006665731
Fakultas/Program Studi             : FKM/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi                      : Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM         : September – PKM-K

Nama Lengkap                        : Rizki Purnamasari
NPM                                      : 1006700734
Fakultas/Program Studi             : FIB/Sastra Jepang
Perguruan Tinggi                      : Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM         : September  – PKM-K

Nama Lengkap                          : Junaidi Sidiq
NPM                                         : 1106015825
Fakultas/Program Studi               : FT/Teknik Sipil
Perguruan Tinggi                        : Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM           : September  – PKM-K

L.       Nama dan Biodata Dosen Pendamping
1.    Nama Lengkap dan Gelar      : Enira Arvanda, ST, M.Dipl.
2.    Golongan Pangkat dan NIP   :
3.    Jabatan Fungsional                 :
4.    Jabatan Struktural                  :
5.    Fakultas/Program Studi         : Fakultas Teknik
6.    Perguruan Tinggi                   : Universitas Indonesia
7.    Bidang Keahlian                    :           
8.    Waktu dan Kegiatan PKM    : September – PKM-K










Sumber Pustaka

Penataan Ruang Tamu. http://www.dnaberita.com/berita-68088-penataan-ruang-tamu.html  (4 September 00.13)


MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...