Tuesday 31 January 2012

Good Bye January!

Halloo... Lama tak jumpa, oh my beloved blog, Catatan Amarilis. Ogenki desuka? Wah, udah berdebu parah sepertinya dirimu, ohoho... Lama nggak dibuka dan pas sekali buka udah mau abis aja nih bulan Januari. Hnn... semoga bulan depan lebih menantang dan mampu bermanfaat untuk orang banyak.

Kali ini gue pengen menceritakan hal-hal yang gue alami atau gue saksikan selama liburan semester ganjil ini. Gue balik ke Kebumen tanggal 18 malam, dua hari setelah acara pelatihan atau seminar Bidik Misi. Ehn, jadi... Jadi, gue baru liburan beneran di kampung tanggal 19 pagi. Yeeey... Saat sampai rumah, hal pertama yang gue dapati adalah adek gue, si Ais dibeliin komputer baru dan modem baru. Hyaaaa... alangkah senangnya anak SMP ini udah dikasih modem, unyu unyu unyu. Ya udah, rejeki adek. Jadi, inget betapa nerimanya dia sebagai anak kedua yang seringkali mendapat barang bekas gue daripada barang baru. Eh! Tapi setelah diinget-inget, nggak juga! Mama dan romo lebih sering membelikan barang-barang baru untuk kami berdua karena barang-barang itu tidak akan bertahan untuk diwariskan ke adek-adek kami. Secara, usia dari satu anak ke anak lain terbilang cukup jauh. Mungkin program KB-nya sukses. Gue ke Ais selisih 5 tahun lebih. Ais ke Yaya selisih 7 tahun lebih. Jadi, gue punya adek Yaya, pas umur gue 13 tahun lebih, tepatnya pas kelas 7 SMP. Hehehe... Udah gini aja perkenalan keluarga gue.


19 Januari
Waktu di perjalanan pulang, di atas kereta, gue udah nge-list daftar kegiatan yang harus gue kerjakan di hari selanjutnya sesaat setelah nyampe Kebumen. Namun, apa yang terjadi sungguh nggak sesuai rencana. Apa boleh dikata, di rumah nggak ada kendaraan sama sekali dan ini bener-bener membuat gue terisolasi. Gue udah berniat buat ngopy file dari Lintang ke komputer Ais yang belom bernama. Why? Yup, karena keyboard Lintang rusak dan gue takut dalam perbaikannya akan membutuhkan instal ulang yang mengakibatkan file-file gue ilang. Faktanya, gue cuma berhasil ngopy sekitar 8 Gb file doang. Yang lain nggak sempat ke-copy karena gue tepar duluan.

Gue sadar dengan sepenuh hati bahwa hari itu akan ada RTS ke SMAN 2 Kebumen. Gue udah merencanakan untuk dateng ke sana sejak di kereta yang sama itu juga, tetapi ternyata gue belom bangun dari tepar gue yang barusan. Akhirnya, gue pun nggak jadi dateng. Gue juga berencana membeli kertas gambar buat ngegambar profesi-profesi, tetapi nggak ada kendaraan dan gue kecapekan tepar akhirnya rencana ini pun gagal. Malamnya, gue pun ngerasa sebagai orang yang sangat gagal, ahahaha. Gue chat sama Leli, dan ternyaa dia malah bisa dateng ke alun-alun, pleno, dan mungkin ikut RTS. Padahal dia nggak menyebutkan rencana-rencana apa pun. Lalu gue malu kepada diri gue sendiri. Gue merasa sebagai makhluk gagal dan bisanya omong doang. Gue sempat got mad dan terserang mood memburuk, membuat Mama bingung. Namun, setelah itu gue bertekad untuk membuktikan kepada mereka bahwa gue bukan omdo...


20 Januari
Gue pergi ke alun-alun. Kali itu, gue meminta bantuan Amel untuk menjemput gue di rumah. Gue rada nggak enak sebenernya ngerepotin dia. Apalagi, menurut pengamatan gue, dia sangat tidak menyukai orang mager. Gue takut gue disangka mager dan cari-cari alasan dengan mengatasnamakan nggak ada kendaraan. Namun, itu emang beneeeeer. Kalo mau ngangkot gue harus jalan sejauh 1 km, naik angkot selama 3 menit, abis itu turun di stanplat dan naik angkot yang lain untuk mencapai jarak sejauh paling 700m. Gue emang memilih nggak daripada udah sampai TKP tapi gabut. Ini kejujuran gue.

Amel pun datang, dia minjem motor Ipin. Hari itu ada TO UI GTK di SMAN 1 Klirong dan SMA Prembun. Gue udah  konfirm iya untuk menjadi pengawas di SMAN Prembun dan gue pun udah bilang iya untuk jadi PJ TO SMKN 1 Kebumen. 

Namun, satu-satunya yang bikin gue senang dan bahagia setelah sampai sana adalah sambutan dari para adek kelas cewek yang imut dan polos. Mereka yang belum tahu bahwa gue rada terlihat aneh oleh yang lain, haha. Gue pun langsung menyapa mereka. Lalu gue melihat ada dia kedua, mengenakan kemeja biru. Wah sekali. Gue kira dia nggak dateng karena waktu gue sms paginya, dia mau survey ke sekolah entah. Senang, hehe.

Lanjut, gue bingung. Gue belom pernah kumpul dan saat pertama kali kumpul, semuanya begitu riweuh. Gue pun cuma terbengong-bengong dengan bengong memperhatikan mereka. Ada masalah ini, itu, gue pun bilang ini untuk mengatasi ini, itu untuk mengatasi itu, tapi ternyata gue nggak nyambung. Akhirnya, gue pun berdiri diam aja.

Widya akhirnya menerangkan hal-hal yang harus dilakukan oleh para PJ kepada gue dan Mas Danang selaku PJ SMA Buluspesantren. Sebenernya, Widya cuma ngajak MD, tapi gue nganyus. Akhirnya kami pun mendengarkan Widya bersama. Ini begini, begono, gini, gitu, OK? Ya OKE! Jawab gue dan MD. Kyu pun turut mendengarkan di samping gue. Hp-nya baru ilang, akhirnya dia make hp ibunya dengan nomor sementara lalu kami pun tukeran nomor.

Setelah itu, gue bersama Widya berniat dateng ke SMK N 1, buat nempelin nomor TO UI GTK ke meja TO. Namun, masalahnya, mereka nggak ngerti PJ pendaftaran TO dari SMK N 1 -nya siapa. Ini salah satu kecacatannya menurut gue. Agak nggak jelas hingga ke sininya, itu imbasnya. Kita pun terpaksa mencari meluncur ke SMK dan mencari PJ-nya 1 per 1, karena ternyata PJ-nya dibuat per kelas.

Singkat kata segalanya terlihat lancar, hingga tiba-tiba ada kabar bahwa Dzakia, dkk melupakan nomor yang harus ditempel di meja. ckckckk, human error often happened in the middle dangerous condition. Ya yalah secara TO SMAN Prembun kan di hari itu juga jam setengah 2. SEMANGAT! Karena mereka harus membuat nomor baru sebelum menempelkannya.

Kami balik ke alun-alun. Namun, merasa krik-krik karena kata mereka jumlah pengawas TO Prembun udah cukup. Gue pun mumet, maka pulang ngekol. Setelah naik kol, gue baru inget akan helm gue. Helm pu ketinggalan dan minta bantuan Iam untuk membawakannya pulang. Hampir nggak ada kepastian, karena dia juga belum tentu dijemput. Akhirnya, gue tertidur karena kecapekan. Yup, gue emang orang yang sangat gampang capek dan sakit. Saat gue bangun, Mama memberitahukan bahwa helm-nya udah balik dengan sendirinya. Ternyata Iam membawakannya, thank's Iam.


21 Januari
Gue dateng ke SMK 1, mengumpulkan daftar pendaftar. Ish! Riweuh! Bahkan saat gua udah hampir berangkat ke alun-alun, ada sms begini: ANI DATENG? Maka, gue pun bales DATENG!!! Ya ampun, seolah-olah nggak ada kepercayaan buat gue. Gue sempat merasa sedih saat itu. Kalau gue nggak dateng gimana caranya TO berlangsung? Please, deh. Kalau gue udah mengiyakan amanah sebagai ini, maka gue pun akan menjalankan amanah ini tersbut dengan semaksimal sebisa gue. Gue kecewa banget saat itu. sebab orang yang bertanya itu gue kira adalah orang yang udah mengerti watak gue di atas. Ternyata, belum. Bijaknya masih dangkal. Maaf, gue masih nggak tahu harus percaya siapa hingga detik ini.

Gue pun disuruh menghubungi calon pengawas. Oke gue laksanakan. Namun, mungkin wajah gue emang terlihat sagat menyeramkan di depan mereka karena mereka juga cukup membat saya merasa seram. Gue serius masih merasakan sedikit alergi saat bersama mereka. Kayaknya, bener. Gue memang tipikal individualis. Namun, yang lucu hal ini nggak terjadi saat gue berdeketan dengan kelompok lain. Jadi ini apa? Gue kah yang salah? Atmosfernya aja kah yang belom mempersatukan kami? Atau apa???

Singkat cerita, kami (Aku, Anti, Petra, Nana, Dzakia, Dede, Isna, Tri) pun berangkat ke SMK 1. Sampai sana, anak-anak SMANDA udah pada dateng. Kami pun bergeges menuju ruangang TO. Ada 2 kelas yang belum ditempeli nomor. Gue naik ke kelas itu dan nge-gambar denahnya. Kebetulan pengawasnya Nurul, dia dateng nyusul.

Tiba-tiba, ada anak SMKN 1 yang sms bahwa jumlah peserta dari kelasnya ada sebanyak 10 orang. Dia itu super telat dalam hal konfirm. Padahal, kami hanya menyediakan cadangan 7 bendel soal dan lembar jawaban. Untungnya, saat Nurul datang dia membawa serta beberapa soal.

Masalah lain muncul, nomor peserta yang tertera pada tiket SMANDA tidak sama dengan nomor yang tertempel di ruangan. Alhasil, para peserta pun menyerbu Petra dan Tri untuk nuker nomor. Yang lain mempersiapkan soal-soal. Ahamdulillah, masalah tiket terpecahkan. Ini bener-bener aneh! Gue sedikit malu sama Nana, karena sebelum berangkat gue udah mencurahkan segala rasa dan mengaku bahwa gue itu kalo kerja pasti diusahakan untuk beres karena bawaan watak yang agak perfeksionis. Gue malu sungguh!

Setiap pengawas memasuki ruangan. Aan pun datang membawa soal tambahan. Namun, ternyata tindakan penyelamatan yang dilakukan Aan sudah nggak berguna, karena yan datang tidak memenuhi 7 kelas alias hanya 6 kelas. Anti pun gabut, maka dia bergabung dengan Nurul, bersamanya mengawasi 1 kelas di ruang 6.

Masalah demi masalah kecil tapi penting bermunculan. Terutama di ruangan Dede yang notabene baru sekali ini si Dede itu ngawasi TO. Banyak yang salah ngisi jawaban ke nomor yang salah di LJK. Aduh! Padahal udah di-briefing. Yasudah tak apa. Mereka yang salah ngisi, nantinya akan dipisahkan dan dikoreksi manual.

Gue nggak ikut ke alun-alun untuk ngembaliin LJK dengan pengawas yang lain. Gue langsung pulang ke ruamh dan tepar. (kayaknya hidup gue selalu berakhir tepar).


22 Januari
Nggak ada sesuatu pun yang berarti. Gue harusnya ngawasin TO di MAN 2. Namun, gue terkendala kendaraan (lagi) dan nggak ada yang njemput gue. Yang kali ini bisa dibilang mager. Gue pun tiduran geje di kursi panjang berlengan di ruang tamu rumah gue. Sampai gue tertidur benerean dan bermimpi sesuatu yang nggak terlau berkesan sampai gue nggak inget mimp apa itu.

Gue terbangun di waktu dzuhur. Kaget. Karena banyak sekali sms masuk, terutama dari Iam dan Kyu untuk membahas tentang dekor stand KCF. Gue kaget, mau bales udah telat. Nggak dibales nggak sopan. Akhirnya, gue lebih memilih menjadi orang nggak sopan dan membalas sms dengan jawaban "nggak tahu". Gue pun sms Kyu, tentang waktu pengerjaan dan jawabannya adalah sekarang di gazeb. Gue pun kelimpungan dan langsung bersih-bersih badan. Gue agak pesimis selesai sebenernya karena pas tahun lalu aja, persiapan dekor mungkin dilakukan selama 2 hari alias bertahap. Namun, ya sudahlah.

Gue berangkat, dianterin romo. Kebetulan romo lagi nggak ada rderan jadi bisa nganterin gue. Di engah jalan, ada sms susulan yang mengatakan bahwa pengerjaan dekor dialihkan ke SMANSA. Gue pun menginstruksikan  hal tersebut ke romo dan sampailah gue ke sekolah menengah atas gue tercinta 2 tahun yang lalu. Gue masuk lewat sayap kanan dan gue dapati beberapa orang yang sedang menari joged-joged flashmob buat acara KCF. Mereka adalah mahasiswa/i dari berbagai universitas yang berasal dari kabupaten kebumen.

Karena ternyata Kyu, dkk belom pada dateng akhirnya gue pun hanya verkedip-kedip bengong sambil berdiri ngeliatin mereka yangs edang berjoged. Tibba-tiba, gue melihat sosok menulang yang terlihat di pintu salah satu ruang kelas. Dialah Tiara. Oh My! Ada apa dia di tengah orang berjoged tanpa ikut berjoged??? Gue samperin dia, eh dianya malah memaksa gue untuk ikut joged. Yeileee... Ne ne ne! Namun, hikmah dari nyamperin tuh orang adalah gue bisa bertemu kawan-kawan SMP, ada Riesta, juga yang lain (lupa siapa aja). Ada adek kelas juga yang ikut joged. Hnn... sayang banget, nggak ada sosok itu. Udah setahun lebih gue nggak melihat tangkai kacamatanya sekali pun. :) Belum jodoh, hehe.

Tak lama kemudian Kyu, Leli, Iam, dll pun dateng. Mereka udah bawa-bawa gabus, dll. Siap bekerja! Pertama kita bikin bando-bando fakultas. Lanjut tulisan Perhimak dan terakkhir bikin bebungaan. Semuanya selesai saat maghrib. Di tengah pembuatan itu hadir pula mas Asep yang sontak mengundang kami untuk mem-bully beliau dengan Leli. Ada yang aneh antara mereka. Namun, gue nggak berani berkomentar lebih jauh. Ehehe...

Ayu dengan bunga-bungaan hasil bikinan Kyu, dll


Usai dekor kami pun shalat dan berniat makan sebelum ke TKP sebenarnya di SETDA. Abis shalat, kami pu  ke SETDA yang ternyata tarubnya belum selesai dipasang. Thariq dan Rendi pun dateng. Namun, karena stand mash nggak jelas, kami pun memutuskan untuk makan dulu. Dengan Thariq sebagai jaminann penunggu stand, melasyi. Kami menuju warung nasi goreng dan makan malam kali itu ditraktir ole Iam. Sambil nungguin pesanan nasi gorengnya jadi, kami main "nama-namaan", ini mainan nggak tahu dalam bahasa Indonesia disebut apaan. Pokoknya kita harus mencara nama (sesuatu) yang di dalamnya terdapat unsur huruf yang ditentukan melalui cara semacam diundi gitu.

Makan pun selesai. Kami balik ke stand dan setelah dirundingkan ternyata, dekorasi ditunda esok pagi, jam 6 atau 7an. Mas Edmon disebut-sebut akan menyelesaiakan dekorasi tersebut. Maka kami pun pulang. Kyu, dll pulang duluan. Gue tinggal sebentar sambil nungguin romo dateng. Gue pun dapet tugas bikin makara dengan bermodal sebongkah styrofoam. Namun, tiba-tiba masalah lain muncul. Ada beberapa barang dekor yang ilaaaaang. Aaaaa... bingung, telepon Kyu. Masih bingung juga. Akhirnya, direlakan aja. Bye-bye... romo dateng dan pulanglah gue meninggalkan para cowok itu.


23 Januari
(bersambung)

Monday 2 January 2012

Ani is...

Totally Melancholic...


KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran-> 90% YES!
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal-> 70% YES!
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)-> 80% YES!
* Sensitif-> 95% YES!
* Mau mengorbankan diri dan idealis-> 90% YES!
* Standar tinggi dan perfeksionis-> 81% YES!
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)-> 75% YES!
* Hemat-> 30% YES!
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)-> 55% YES!
* Kalau sudah mulai, dituntaskan-> 57% YES!
* Berteman dengan hati-hati-> 89% YES!
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian-> 90% YES!
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi-> 87% YES!
* Sangat memperhatikan orang lain-> 93% YES!

KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)-> 99% YES!
* Mengingat yang negatif & pendendam-> 97% YES!
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah-> 95% YES!
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan-> 95% YES!
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah-> 100% YES!
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)-> 99% YES!
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan-> 87% YES! 
* Hidup berdasarkan definisi-> 50% YES!
* Sulit bersosialisasi-> 89% YES!
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya-> 100% YES!
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)-> 100% YES!
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)-> 100% YES!
* Memerlukan persetujuan-> 85% YES!

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...