Thursday 5 June 2014

Salah Tingkah

Saya heran mengapa saya sangat mudah mengalami salah tingkah bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya sangat tidak perlu untuk disalahtingkahkan. 

Contoh salah tingkah yang tidak penting adalah ini.

Tadi, ba'da isya, sekitar pukul 8.20 PM, saya keluar dari kosan untuk mencari udara segar setelah seharian bergulingan di dalam kamar. Selain itu, saya juga memang sedang sangat menginginkan es krim tanpa alasan yang jelas sehingga saya harus pergi ke luar rumah untuk membelinya. Sebelum pergi, saya memang sempat menge-tweet ini: Okelah, mari jalan-jalan sebentar sambil ngintip-ngintip apa yang ada di jejalanan dan cari es krim pelangi... Syalalaaa...
Setelah sempat me-reply tweet Melinda dulu, saya pun segera mengambil sepeda motor saya, mengendarainya menuju rumah bimbel 2014. Di sana ada banyak panitia, tapi sayangnya panitia laki-laki semua. Hnn, saya sudah berjanji pada diri saya sendiri untuk hanya singgah sebentar saja di sana. Setelah menyapa beberapa peserta dan membaca daftar lokasi ujian SBMPTN dan SIMAK UI, saya pun melangkah ke depan, berniat untuk pulang. Namun ternyata, besoknya adik-adik peserta ini mau melaksanakan puasa sunah Senin-Kamis dan para peserta putri ini belum membeli lauk. Si Rina akhirnya meminta saya untuk mengantarkannya membeli sayur. Di depan gerbang rumbel, kami berdua bertemu dengan Jojo (peserta putra) yang baru pulang dari membeli sayur dengan dibonceng oleh Reza. Saya heran, kenapa tadi tak membelinya bersamaan saja? Oh, mungkin memang sistemnya seperti itu.  
Singkat cerita, kami berdua selesai membeli sayur. Saya pun melanjutkan perjalanan ke tempat persinggahan selanjutnya (?), tempat yang di sana menjual es krim. Akhirnya, saya memilih untuk mendatangi Indomaret yang paling dekat dari rumbel, yang terletak di pertigaan Masjid Al Barokah. Niat awal saya adalah hanya membeli es krim walls rainbow, yang rasanya beraneka macam dan harganya relatif murah. Namun, tetiba saya ingin membeli walls magnum pink karena membaca tweet Melinda. Akhirnya, saya memutuskan untuk menunda memilih. Saya berkeliling ke seantero minimarket itu. Saya pun mengambil beberapa mie instant, sebungkus makanan ringan berbentuk crepes, sebungkus lolipop milkita entah isi berapa, dan berputar-putar mencari snack lain. 
Di saat berputar-putar itu, tetiba saya terkagetkan oleh kehadiran sosok yang saya kenal. Dia adalah orang yang saya deskripsikan di post sebelumnya, yang berjudul "Seorang Adik Kelas (3)". Saya juga tidak mengerti mengapa saya bisa sekaget itu. Padahal, orang yang bersangkutan sama sekali tidak menampakkan wajah kaget sama sekali. Datar, tak berekspresi. Saya memang seorang yang mudah kaget dan ketika kaget saya tidak dapat melakukan hal dengan baik, hingga menimbulkan salah tingkah. Salah tingkah in juga yang terjadi pada saat bertemu si adik kelas ini.  
Mungkin, ada beberapa alasan selain kaget yang membuat saya salah tingkah ketika melihatnya. Pertama, karena ini baru pertama kali saya bertemu dengan seorang laki-laki yang saya kenal secara insidental, di tempat berbelanja. Saya memang agak tidak suka jika ada orang lain mengetahui barang belanjaan saya, kecuali jika kami berangkat bersama atau saya sengaja menunjukkan kepadanya. Kedua, karena saya berbelanja di tempat yang letaknya terbilang cukup jauh dari kosan saya. Saya juga malas jika nanti ditanya-tanya. Ketiga, karena ini letaknya dekat sekali dari rumbel dan pasti dia akan segera menyimpulkan bahwa saya baru saja dari rumbel. Padahal, tepat di hari sebelumnya, saya sudah bilang kepadanya dan satu orang lain bahwa saya tidak akan ke rumbel kecuali ada panggilan mengajar privat atau semacamnya, dan ternyata saya datang ke sana lagi tanpa dipanggil. Keempat, karena sebelumnya saya memang sedang memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika bertemu dengan anak-anak yang kos sekitar situ dan ternyata ini memang terjadi.
Saya masih terkaget melihatnya, ketika dia bertanya, "Jadi, beli es krim pelangi?" masih dengan muka datarnya yang khas dan entah kenapa terlihat agak menyebalkan. Saya hanya menjawab, "Iya, entar nungguin reply twitter dari Melinda."
Dan untuk mengatasi salah tingkah saya, saya pun mengambil sekotak susu Ultra Full Cream 1 liter dari rak paling atas, yang memang ingin saya beli. Saya tidak tahu barang apa yang dibelinya karena saya tidak tertarik untuk mengetahuinya. Saya melanjutkan perjalanan belanja (?) saya, menuju ke box es krim, memilah beberapa lama, lantas mengambil dua bungkus es krim pelangi dari dalamnya. Masih ada sisa-sisa salah tingkah, saya langsung menuju meja kasir, tanpa menyapa si adik kelas ini sama sekali, tanpa ingin mengintip apa barang belanjaannya.
Belanjaan saya selesai di-scan. Usai membayar, saya langsung mengebut keluar dari dalam minimarket itu, masih tanpa menyapanya. Haha... Emang rada-rada sepertinya saya ini. Di atas motor, saya sempat mengetik chat ke Nisa. Selesai memasukkan handphone ke dalam tas tangan bulu kucing saya, dia keluar dari dalam minimarket dan bertanya, "Dari rumbel, mbak?"
"Hah? Kapan? Sekarang?" jawab saya. Padahal saya jelas-jelas mendengar dengan baik apa katanya.
"Ya, tadi dari rumbel?" dia memperjelas pertanyaannya.
"Iya. Tilik doang kok, tilik doang," jawab saya sambil menyalakan mesin motor dan berbelok meninggalkannya. Dalam hati, "Ya ampun, ini anak bakal mikir saya ini apaan ya? Aneh? Nggak konsisten? Ah, ya sudahlah. Tapi, nggak nyangka juga tweet saya dibaca dan diingat orang, haha. Apalagi seorang yang seperti dia, yang kata beberapa orang, uhn... ya sudahlah."

.....................

Jadi, cerita di atas merupakan salah satu kisah salah tingkah berlebihan yang terjadi dalam hidup saya. Salah tingkah itu lebih dapat membuat saya deg-degan daripada salah tulis kata. Uhn, sepertinya saya memang perlu lebih sering bertemu dengan orang di dunia nyata agar saya tidak sering salah tingkah lagi. Saya begitu jarang berinteraksi dengan banyak orang, khususnya anak laki-laki. Hal ini membuat saya tidak nyaman ketika dikelilingi oleh banyak orang, apalagi laki-laki. Salah tingkah seperti ini, terkadang membuat orang salah paham. Di masa lalu, berbagai kesalahpahaman sering terjadi karena saya dikira salah tingkah ketika bertemu A, B, C, D bisa jadi sampai Z. Alhasil, saya pun terpandang sebagai gadis yang mudah jatuh cinta. Ciyeeee.... Padahal, ya enggak jugaaaa. 

Fyuh! Apa yang harus saya lakukan untuk meminimalisasi salah tingkah ini?


Tuesday 3 June 2014

Seorang Adik Kelas (3)

Dia sedikit aneh karena memiliki cara bicara yang berbeda antara di medsos, chat pribadi dan di dunia nyata. Tak hanya itu, perasaan yang tersirat dalam bahasa tulisnya pun terkesan berubah-ubah. Dia...sulit diterka.

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...