Tuesday 11 February 2014

Terima Kasih Mas Indra

Pada suatu malam di semester 3 gue, Mas Indrawan Puspa Negara bilang, "Jenengmu Anifatun? Koe? Anifatun? Deneng maen temen jenengmu? Ujarku Anifatun udu kayak koe wonge. Jebule koe sing jenenge Anifatun? Kemaenen jenenge."

Terima kasih mas Indra. Berkat Anda, gue jadi lebih menyukai nama gue sendiri. Kali ini, gue tidak akan menyertakan "meski" karena nanti dikira berpikir negatif. Namun, sungguh, gue jadi lebih bangga dengan nama gue ini. Memang, sebelumnya, gue rada kurang pede dengan nama gue. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang merasakan kesulitan ketika menuliskan atau mengucapkan nama gue. Alhasil, nama gue sering diselewengkan menjadi nama lain. Beberapa nama selewengan yang gue ingat adalah "Animaltun oleh Fajar Adhi Hartanto", "Animonster oleh Ratna Prabawati Nopiutami", "Anikita Willy oleh Huge Djendra Yuningrat", "Anipacul MasyaAllah oleh Danang Swastiko", dan "Afinatun Maesaroh oleh (Alm) Bu Reni".

Dulu, gue menganggap sapaan mereka sebagai nama ejekan atau bully-an, kecuali R.P. Nopiutami yang memanggil Animonster karena gue dulu suka anime dan adanya majalah Animonster, juga (alm) Bu Reni yang memanggil gue Afinatun karena murni faktor kesulitan pengejaan. Namun, setelah malam itu, setelah mas Indra bilang itu, gue tidak lagi merasa "gimana gitu" dengan segala nama julukan yang diberikan ke gue. Gue malah merasa, gue dianggap dekat dan spesial oleh mereka yang memanggil gue dengan "nama spesial". Misalnya "Ani-chan oleh Fauziah Nurmala Sari", "Aniooo oleh Ayu Sya'bani Wulandari MD", "Anyeong Haseo oleh Imam Ahmadi", atau "Anichun oleh Hari Purwito".

Terima kasih, untuk membuat saya tersadarkan tentang keindahan nama saya, mas Indra.
Semoga kehidupan Anda senantiasa selalu menyenangkan dan membuat orang lain seneng.

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...