Sunday 26 January 2014

Tentang Bullying di Zaman SMA

Bisa bertahankah kau di sana, bisa bertahankah, sayang...
Coba bertahanlah,bertahanlah kau di sana...
Coba bertahanlah,sayang...
Semangat mencercaku,sedang berkobar!
Bagi yang mau baca,disarankan jangan! Anda akan bingung!
Wassalam



Terlahir di dunia disambut gelap gulita subuh hari, rasanya cukup bangga rasanya pada diriku sendiri. Orang-orang dulu bilang, "seorang bayi yang lahir di kala langit gelap menjelang subuh, di saat kabut malam menyelimuti bumi, pasti dia adalah orang yang besar, karena mempunyai keberanian tinggi... Baik dalam hal dunia maupun dunia lain."

Memang terlalu umum, dan terlalu luas makna kata-kata tersebut. Tidak khusus lah!!
Toh, aku bangga! Aku tumbuh besar di kalangan orang-orang pedesaan. Orang-orang yang solid,tapi kurang mempunyai keberanian untuk membuat terobosan. Namun, aku terlampau percaya pada mitos orang-orang dulu itu yang diceritakan oleh kakek dan nenekku. Kuanggap diriku sendiri seorang yang pemberani. Kuanggap diriku tak takut pada apa pun, kecuali bapak n ibuQ. Intinya sok-sokan lah...
Aku pun mulai membuat terobosan. Kuikuti jejak sepupuku yang meneruskan pendidikan di smp 1,lalu k sma 1. Kata orang itu sekolah bergengsi.
Masih dengan segunung keberanian, kudatangi 2 sekolah itu (dulu) hampir seorang diri (sebab,keberadaan teman tak terlalu membantuku,aku hampir ditinggalkan sendiri,dan sendiri kusiapkan diriku menggapai mimpiku...). Dengan banyak harapan tergantung...aku menjajal mencicipi aroma kedua sekolah itu.
Selepas smp keberanianku menyusut jadi sebukit, dan di sma ini dia bertanformasi mengubah dirinya menjadi sebesar kerikil foraminifera.
Ironi!!!
Seiring waktu dia terus mengecil, hingga aku takut jangan-jangan dia akan jadi sebesar sel amoeba.
Aku terus coba kembangkan sayap, berharap kerikil itu dapat mengembang pula setidaknya jadi pualam kelam yang lebih kokoh...
Sedikit demi sedikit, kembalilah dia, sekarang dia sebesar batu apung lalu di bulan ke6, sebesar karang coral...
Aku sudah optimis, keberanianku akan menggunung lagi!!
Tapi, kenyataannya bulan ke6 itu bagaikan klimaks dari metamorfose-nya. Dan bulan ke 7 hingga 12 adalah anti klimaksnya.
Sekarang bulan ke12,aku merasa keberanianku hanya sebesar sebutir padi...
Dia dan mereka telah mengikis, memarut-marutnya hingga sebesar itu. Hebat! Sungguh hebat!! Salut aku!
.
Aku mengutuki orang-orang yang memanggilku anikita willy!!!

Kebumen, 22 Juni 2009

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...