Tuesday 4 September 2012

Riwayat Cinta Gue (2)

Setelah sebelumnya gue mengisahkan kembali cerita zaman bocah gue, gue pun bisa mengambil kesmipulan bahwa pas zaman SD gue lebih sering menjadi objek dibandingkan subjek atau pelaku. Hingga detik ini, gue masih bertanya-tanya, gimana bisa tiga orang temen SD gue itu suka? Dulu...gue itu tomboy, egois, nyolot, pemaksa, nggak cantik, biasa aja, minderan, dan nggak cantik (lagi). Namun, berdasarkan kasus tersebut, sepertinya pemicu mereka menyatakan suka adalah karena mereka masih bocah, sedangkan alasan mereka suka adalah karena mereka juga masih bocah dan tidak tahu mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang nggak baik untuk dilakukan. Gue juga hampir selalu menjadi juara kelas saat SD dan salah satu orang yang memiliki jiwa nekat yang tinggi saat SD, mungkin itulah yang membuat mereka sedikit ingin tahu gimana rasanya mengusik dengan unik pribadi gue. Ahahahahaha.... Namun, sungguh! Jika diingat, memori itu lucu sekali, :D

EMPAT
Gue lulus SD dan masuk SMP 1 yang katanya SMP favorit di Kebumen. Di situ gue masuk ke kelas 7F. Gue nomor absen 4 dan diapit oleh dua orang cowok di daftar absen. Absen 3 oleh AR dan absen 5 oleh AG. Nggak berhenti di situ, saat ujian, gue pun duduk dengan si nomor absen 7 di mana pemiliknya juga anak cowok berinisial BB. Di zaman SMP ini, gue bener-bener mengalami perubahan dan menemukan titik belok karakter diri gue dari yang tadinya nyolot dan nekat menjadi lebih pendiam dan berhati-hati dalam bertindak. Hal ini dikarenakan gue berasal dari desa, sedangkan temen-temen gue yang lain kebanyakan dari SD kota.

Gue menyusut di awal, terlebih karena ada makhluk cowok berinisial GG yang sangat suka mengejek gue dari ujung kaki sampai ujung rambut (kebalik, ya??). Namun, keadaan ini berhasil gue handle di pertengahan semester pertama saat gue membuktikannya dengan nilai-nilai gue yang nggak terlalu buruk dan mungkin bisa dibilang sedikit lebih bagus dibandingkan dengan beberapa temen yang lain. Beberapa orang membungkam, kecuali GG yang masih saja rajin mengejek. Ah, gue nggak pernah pengen berurusan dengan dia buat cari aman pokoknya.

Oh iya, ada hal yang menyesakkan lainnya. Di saat eksistensi gue di kelas udah mulai diakui, keberadaan gue dengan penampilan fisik gue yang menurut beberapa anak cowok tidak menarik malah justru telah berhasil membangunkan duo menyebalkan kelas sebelah gue 7E untuk turut mem-bully gue. Mereka lebih menyebalkan dari GG. Sebut saja mereka ZK an RD. Mereka berdua adalah duri SMP dan gue sangat nggak suka kepada mereka, mungkin hingga saat ini.

Oke, riwayat dilanjutkan. Saat kelas 7, gue deket dengan AR. Gue juga punya sahabat baik bernama Wulan, Lutfi, Khusna, dan Rina. Kami terbiasa melakukan banyak hal bersama. Gue sebenernya nggak pernah merasa gue suka ke AR, tapi gue seneng aja ngobrol dengan dia. Terutama saat hiking bersama sebelum liburan semester. Gue, Wulan dan AR berjalan bareng. Kita bertiga mengoceh dan bernyanyi banyak di sepanjang jalan. Gue suka banget saat itu. Gue suka karena akhirnya gue dapat beteman dengan cowok tanpa adanya kasus seperti SD dulu. Gue juga sering minta tolong ke dia, misalnya minta ketikkin tugas atau membahas PR bareng. Semuanya wajar. Pertemanan biasa yang menyenangkan. Hingga suatu hari...

Saat penilaian drama oleh bu Yanu...
Gue kebetulan satu kelompok dengan AR. Drama yang kami ambil adalah Bawang Merah dan Bawang Putih. Peran gue awalnya adalah sebagai Si Mbok sedangkan Yan sebagai Bawang Putih dan Aulia sebagai Bawang Merah. AR sendiri sebagai Pangeran. Namun, entah bagaimana caranya Yan mengundurkan diri, merengek minta tukeran sama gue. Akhirnya, gue pun menjadi Bawang Putih sedangkan Yan menjadi si Mbok. Gue pun berpasangan dengan AR. Saat penilaian drama inilah, gue tahu bahwa temen-temen emang nggosipin gue dengan AR. Di tengah ciye-ciye itu, gue nggak bisa fokus bermain drama. Mungkin muka gue memerah karena gue inget banget kalau muka gue panas dahsyat saat itu.

Gue yang emang bukan pemeran Bawang Putih yang sebenarnya pun langsung frustasi di tengah permainan. Di tengah frustasi itulah, tiba-tiba muncul ZK dan RD dari pintu kelas sebelah yang terhubung langsung dengan kelas gue. Sial banget! Mereka semakin membuat gue hampir mati lemas di tempat. Mereka ngakak habis-habisan melihat gue berperan sebagai Bawang Putih. Tak hanya itu, mereka mulai mengeluarkan kata-kata bully-an mereka yang menyakitkan. Gue juga tahu kali kalau sebenarnya gue nggak pantas memerankan Bawang Putih, tapi... Ah! Gue nggak bisa menyalahkan Yan, teman sekelas gue sendiri. Mereka juga mengolok-olok gue dan AR, si Bawang Putih Buruk Rupa dan Pangeran B*N*I. Sumpah ini sakit banget! Gue nggak tahu gue pernah salah apa sama mereka hingga mereka doyan banget nge-bully gue. Bahkan gue kenal mereka pun nggak. Akhirnya, gue pun lemas. Drama berjalan dengan sangat tidak sukses.

Gue dan AR pun nggak pernah ngobrol lagi sama sekali setelah naik ke kelas 8 dan menempati kelas yang tak pernah sama hingga akhir pendidikan di SMP.


LIMA

2 comments:

  1. Mannaaah lanjutannya An? Jaman SMA nya diceritain doonggg :p

    ReplyDelete
  2. Hahaha...
    Nanti deh kalo yang request udah ada 5 orang. :P

    ReplyDelete

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...