Monday 3 September 2012

Dulu, Saat di MBUI

Bolehkah gue sedikit bercerita tentang masa lampau? (ngomong sama tembok)

Ini terjadi lebih dari setahun lalu. Cerita gue yang belum sempat gue ceritain di post-post di blog ini. Oh my bloggie, relakah kau? (Rela dong! Harus itu! :P)

Dulu gue sempat bertengger di section PIT. Ini adalah section yang sangat gue pengenin saat daftar MB karena gue jatuh cinta pada marimba pada pandangan pertama waktu MBUI display pas jaman gue maba. Yeahthat's right! MB yang gue sebutin di sini adalah MB yang kepanjangannya Marching Band itu. Gue bener-bener pernah ikut latihan MB lho! MBUI lagi! Aaaaaaa!!!! Keren, kan??? *hebring sendiri*
Ini pas jadi helper dadakan. Gue pun nggak lolos dari aksi pencorengan muka. Kak Ndun berhasil menghijaukan pipi gue! Ckck
But, it's nice and sweet photo of us

Tujuh bulan lamanya (September 2010-Maret 2011) gue dengan rajin mengikuti latihan MB yang sangat gue pengenin sejak gue mengenal UI. Meski nggak lama, gue sempat mengenal banyak teman di sana. Nggak cuma dari jurusan yang sama, tapi juga lintas jurusan, lintas fakultas bahkan lintas universitas (well, cuma 1 orang anak UNY sih, ahaha). Gue bahagia banget sebenarnya waktu gue masih bisa bertahan di sana hingga sempat mengikuti dua kali penampilan (Music Camp di Pusgiwa dan Cadets di Gymnasium UI).

Ini gue dan Elza. 
Dilihat dari malletnya, 
kayaknya ini lagu 4x4-Little PF, 
deh, hehe... *sotoy*

Gue suka musik. Musik itu cantik dan gue adalah pekerja keras dalam hal berlatih alat musik.  Maka meskipun menjadi pemula yang bener-bener amatir di section ini bukanlah hal mudah, gue pun nggak pernah menyerah. Gue selalu berusaha menaklukan kelebihan keringat di telapak tangan gue yang selalu saja sukses membuat mallet-mallet pemukulnya meluncur. Gue menggenggamnya dengan kuat biar nggak mudah lepas dan jatuh. Jatuh artinya seri alias push up ceria mamen, haha. Hal ini bukanlah yang seharusnya karena dalam bermain alat musik pit, mallet-mallet haruslah dipegang dengan jemari yang rileks. Namun, apa daya... telapak tangan gue selalu berkeringat setiap memegang benda apa pun. Gue pernah mencoba menjelaskan hal ini kepada Kak Rendy, Kak Meta, Kak Ayu, Kak Sari, Kak Feby, Kak Nadia, dll, tapi kayaknya nggak ngerti deh mereka, hehe. Aaa... I miss them so much. Nah, posisi tangan yang nggak benar ini lah yang berakibat fatal bagi lengan tangan gue, wkwkwk. Keduanya pegal selama berhari-hari pada awal latihan, wkwkwk.

Dulu, gue paling susah untuk bermain dengan posisi tangan yang betul. Tangan kiri gue terutama. Dia susaaaaaah banget kalau disuruh mantulin mallet. Hihihi. Kakunya minta ditimpuk. Kakak-kakak pit aja sampai frustasi deh kayaknya pas ngajarin, wkwkwk. Namun, untuk masalah menghafal nada, okelah...gue cukup mampu mengatasinya. Gue bermain pianika sejak kelas 2 SD dan recorder sejak kelas 5 SD. Gue suka banget memainkannya, meskipun mereka hanyalah alat musik yang nggak terlalu rumit untuk dimainkan. Hal ini membuat gue terbiasan dan mampu menjajal dan mengarang nada asalkan gue pernah mendengar lagu dan hafal melodinya. Wah! Gue pernah dibayar dengan seporsi makanan oleh seorang teman buat mencarikan nada sebuah lagu saat SMA, :D. Lumayan juga, wohohoooo (sombong dengan alaynya).

Oh iya, gue pengen ngesombong lagi nih, gue pernah terpilih menjadi section leader pit (SL) selama beberapa waktu masa. Ahaha. Nggak usah kaget, cukup gue aja yang kaget. Kak Sheila dulu menunjuk gue dengan semena-mena. Atas tindakan itu, gue jadi lebih rajin berangkat lho dulu. Soalnya pas zaman mau penampilan anak cadets nggak ada kakak-kakak pit yang sempat buat nemenin dan ngajarin latihan. Alhasil, kami pun harus rajin latihan sendiri dan tanggung jawab menjadi SL itu membuat gue semakin rajin. Gue nggak lebih baik dari temen-temen se-section gue. Ini jujur. Alih-alih lebih baik, gue bisa dibilang palinglah kurang karena gue mudah kehilangan konsentrasi saat bermain. Temen-temen se-section gue saat itu adalah Ayu (seringnya main vibraphone), Acho (seringnya main xylophone), Rachel (main bells, tapi sayangnya keluar dari MB karena diterima di Paragita), Rachel (lagi, dan dia main di old marimba), Renny (old marimba player sejati), Sevti (old marimba player juga), Juju (marimba juga sebelahan sama gue), juga Elza (yang selalu antusias untuk dapat memainkan semua alat pit).
Ini temen-temen perkussi gue dulu (kecuali yang paling kiri, anak Trumpet Brass)


Menjadi SL membuat gue lebih dikenal oleh lebih banyak anak MB lain, kawan. Salah satu yang gue ingat, gue jadi lebih sering ditanya mengenai gimana caranya menggimanakan alat pit ini oleh anak non pit. Gue juga ingat, permainan gue pernah jadi lebih diperhatiin oleh kakak angkatan dan anak section lain. Sumpah! Itu bikin gue nervous banget. Gue juga jadi disuruh nemenin anak pitty lain yang mau latihan tambahan. Bukan! Bukan untuk ngajarin, tapi buat nemenin latihan bareng karena gue juga masih kurang banget, hehe. Gue juga kadang nyolot dan iseng nyoba ngikutin partitur alat pit lain yang bukan bagian gue. Hal ini memperkaya pengetahuan gue banget tentang setiap lagu. Terkadang, kami, sesama anak pit saling mengingatkan kalau di antara kami ada yang salah nada. Yup! Bermain pit tidaklah mudah sebab setiap alat pit memiliki partitur yang berbeda untuk lagu yang sama. Oh iya! Ini nih beberapa alat pit yang masih gue inget:

  • Marimba (gue selalu memainkan ini dari awal hingga gue keluar). Marimba itu kalau nggak salah dibagi lagi macamnya. Ada old marimba, grand marimba, dll *gue lupa sungguh soal ini, :P*. Mereka dipukul dengan mallet biasa.
  • Bells a.k.a glockenspiel a.k.a bellira tertidur kata gue (bunyinya nyariiiing, ini buat main melodi). Mereka dipukul dengan malet kaca.
  • Vibraphone (gue menyebutnya sebagai bells dengan bunyi berbayang). Mereka dipukul dengan mallet biasa.
  • Xylophone (ini marimba yang nyaring dan bunyinya tak tak tak, hehe). Mereka dipukul dengan mallet karet.
  • Timpani. Pemukulnya ada khusus.
  • Chime. Pemukulnya palu. *sadis, men*
  • dan masih banyak lagi alat pit yang lain yang parahnya gue cinta kesemuanya.

Suatu hari, gue nyadar kalau banyak sih anak MB yang agak bingung gimana saat ngobrol sama gue, hihihi. Anak pit zaman gue doang lah yang tahu gimana caranya ngobrol sama gue, wkwkwk. Kami anak pit adalah anak gudang dan selalu berlatih secara "exclusive" dan terpisah dengan yang lain. We're team pitty but not a pitty team, :P. Dulu ada grup cadets juga bahkan. Di situ gue sering komentar. Ramai lah di FB, tapi masih aja susah chat di dunia nyata. Gue pengen deh masih bisa deket dan ngobrol sama mereka. Soalnya, setelah gue nggak lagi ikut MB, entah kenapa banyak anak yang jadi nggak nyapa lagi saat ketemu di luar latihan. Udah pada lupa soalnya... Iya, lah. Gue baru kenalan sebentar dengan mereka, eh udah main cabut aja.

Gue juga sempat ikut pas anak-anak MB promosi di stasiun dengan memainkan musik dengan alat-alat MB. Gue juga ikut main lagu-lagu simpel, bagiin flyer, joged-joged, foto-foto dan lain sebagainya. Ah! Manisnya waktu itu. Gue juga turut promosi tentang bagaimana nikmatnya alat pit dan MBUI kepada anak-anak paguyuban gue, terutama adek-adek kelas gue yang bahkan saat itu belum lulus SMA, wkwkwk. Sadis dah semangatnya!!!! :D

Hingga Maret menjelang, acara Training For Senior (TFS) pun tiba. Di situ kita dikasih tahu gimana cara menyambut anak-anak yang baru gabung MB. Gue serasa mau punya adek dah. Padahal gue dan anak-anak baru nanti masih seangkatan atau bahkan angatan bawah mereka. Di sini... tiba-tiba muncul sayap-sayap kegalauan dari balik pundak dan otak gue (?). Gue mulai berpikir ke depan, apakah gue bakal konsisten di MBUI? Gue meyakinkan bahwa gue pasti bisa.

Namun, setelah selama sebulan lamanya berlatih dari awal agar persiapan pasukan untuk berangkat ke Thailand benar-benarlah matang, gue pun tumbang. Bukan! Bukan karena gue bosan atau nggak tahan. Namun, ada hal lain yang menyedot habis kefokusan gue dan membuat gue absen selama dua minggu. Selain itu, ada rumor juga bahwa akan ada kemungkinan anak lama nggak bakal ditempatkan di section yang sama seperti section sebelumnya. Gue puyeng di tempat saat gue denger berita itu! Yeah! Gue nggak siap menerima kenyataan jika di suatu saat nanti, gue dipindahkan dari section pit. Maka, fakta bahwa gue nggak berangkat dua minggu bahkan nggak datang saat tes penempatan alat telah membuat gue kesimpulan di bulan April 2011 bahwa mungkin gue memang harus berhenti "dulu".

Seminggu kemudian, gue ditanya beberapa anak MB yang masih ingat sama gue. Mereka menyapa, "Hey! Ke mana aja, lo, Ni?" dan juga ada yang bilang, "Eh, lo masuk pit tahu, Ni!"

Hal itu membuat gue agak menyesal karena telah memutuskan untuk berhenti dengan tanpa berpikir panjang sebelumnya. Namun, nasi udah jadi gosong terlampau parah, maka gue pun diam aja di bikun. Bikun? Oh iya, jadi selain ketemu anak-anak di atas (?), di bikun gue juga ketemu kak Ayu. Dia bilang bahwa, belum tentu yang udah nggak dateng lama bisa masuk di section yang sama. Terlebih pit sepertinya udah penuh. Dia bilang bahwa saat ini brass lah yang masih membutuhkan banyak pasukan.

Final! Pernyataan dari Kak Ayu telah membuat gue benar-benar nggak berani balik lagi latihan. "Pitty! Semangat ya!" kata gue dalam hati setiap teringat Pit dan "MBUI! Semoga semakin jaya, ya! :D" kata gue setiap inget MBUI

Aaaaa.... Gue pengen banget nyoba tuh bendaaaaa lagi. Dari lubuk hati terdalam, gue masih sangat pengen main di MBUI lagi. Namun, setelah satu tahun lima bulan menghilang, sepertinya tidaklah gampang untuk bergabung lagi, hoho. Terlebih ada hal lain lagi yang musti lebih diperhatikan. Gue nyesel gue nggak sempat tampil di tempat yang lebih jadu dari Pusgiwa dan Gymnasium UI. Meskipun begitu, gue bersyukur gue pernah menjadi bagian MBUI. Ini adalah hal yang sangat indah dan selalu gue rindukan setiap gue mendengarkan musik bernada.

Jadi sedih mengingat masa-masa awal gue ngundurin diri, huhu...

Pesan untuk siapa saja yang membaca tulisan ini, baik dengan sengaja maupun tidak: Teguhlah dalam menjalankan setiap hal; Jalankanlah apa yang sudah dipilih dengan penuh semangat dan perasaan; dan Pilihlah apa yang sebenarnya dibutuhkan dan bisa betul-betul dijalankan dengan teguh dan penuh ketetapan hati. Maju maupun mundur, keduanya adalah pilihan. Keduanya bisa dipilih sesuai situasi dan kondisi serta asalkan lo tahu bahwa pilihan itu tidak akan memunculkan penyesalan buat diri lo nantinya...


Aaaaa...! Hari ini mulai kuliah! Mampukah gue kuliah tanpa tidur semalaman? :P

In memoriam, gue di MBUI:
Ini kami, anak-anak cadets pas abis penampilan Cadets 2010
so miss the moment!



No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...