Sunday 6 April 2014

Surat Coklat dan Negeri Tadpolean (1)

Dear Chloe yang menjengkelkan,

Kau tahu, Chloe? Aku sedang sangat jengkel ketika menulis surat ini.

Hari Minggu itu, bahkan ketika matahari belum merangkul bumi, aku telah tengah menunggumu di depan stasiun kota. Pada surat yang terakhir, kau mengatakan bahwa kau tidak ingin aku telat menjemputmu, bukan? Aku menepatinya. Kota kecil ini masih berselimut dingin, ketika aku berangkat dari peternakan menaiki kereta kuda ayahku.

Kau tahu, kan? Hanya kereta itu dan Joice, kuda betina kesayangan ayah yang energetic, yang kupunya untuk berpindah dari rumah ke tempat lain. Sebenarnya, aku hampir meminjam mobil Ford merah milik Nyonya Roweena --tetanggaku yang sangat kaya dan baik-- hanya untuk menjemputmu. Aku tekankan sekali lagi, UNTUK MENJEMPUTMU! 
Beruntung sekali aku mengurungkan peminjaman itu. Jika aku tetap meminjamnya, mungkin aku akan menggila di stasiun karena tiba-tiba kau batal datang ke Charmville dan parahnya aku tetap harus merelakan uang saku selama seminggu untuk membeli bahan bakar Ford merah itu.

Well, kembali ke stasiun. Aku menunggu di pintu masuk peron dari pukul 5 pagi. Enam jam berlalu dan kau tak juga muncul dari salah satu kereta-kereta arah barat yang berhenti di stasiun kota. Petugas peron bilang bahwa hanya ada tiga kereta dari arah barat yang berhenti setiap harinya, maka aku memutuskan menunggumu hingga kereta terakhir dari arah barat. Namun, betapa bosan dan jengkelnya aku karena hingga kereta terakhir datang, tidak ada satu pun sosok gadis dengan dress kuning, berpita jingga pucat dan membawa tas tangan coklat muda yang muncul dari salah satu gerbangnya. 

Aku yakin kalau kau sedang merasa sangat bersalah kepadaku karena telat memberitahukan pembatalan kedatanganmu. Namun, tenang saja aku tidak akan marah padamu. Setidaknya untuk saat ini karena aku tidak punya cukup energi untuk bermarah-marah. But, aku berharap kau mau membayar kejadian ini! Maukah kau mengirimkan coklat kodok bersama dengan balasan surat ini? Jika dalam tiga detik dari sekarang kau tidak meneleponku, maka kuanggap kau setuju. 1... 2... 3.. Okay! Deal! 

Chloe, hasil ladang kami tidak terlalu bagus pada sebulan terakhir. Oleh karena itu, kami bertiga harus berhemat. Aku bahkan sudah dua minggu tak makan sereal Choco Bunny kesukaanku. Itulah mengapa aku merasa kehabisan tenaga setiap hari dan tidak memiliki cukup semangat dan mood untuk marah padamu. Hey! Kuharap kau tidak sedang menertawakanku karena sereal ini. Dia sangat enak, kau tahu! Aku tak peduli meski sekarang aku sudah menjadi pemuda 16 tahun yang sangat tampan dan menawan, aku tetap menyukai sereal ini. Hahaha.

Oh, iya bagaimana kabarmu dan kota Tadpolean? Aku sangat ingin tahu. Tolong balas surat ini secepat mungkin, jika kau tidak ingin aku tiba-tiba mendatangimu ke Tadpolean. By the way, tunggu! Di mana sebenarnya Tadpolean itu? Jujur, aku pertama kali mengetahui Tadpolean dari suratmu yang salah kirim ke kotak pos rumahku.

Dapatkah kau memberti tahu alamat rumahmu lebih detail dari sekedar "Lembah Air 47, Tadpolean Barat"? Sebenarnya, aku sedikit heran bagaimana tukang pos dapat menemukan rumahmu hanya dengan alamat itu. 

Wah! Mom sudah pulang. Sepertinya dia membawa sekotak pizza keju kambing. Aku bisa mencium aromanya dari sini. Kau mau? Berjanjilah untuk segera mengunjungiku di Charmville dan akan kubelikan 3 kotak sekaligus jika kau benar-benar ke sini! Bye, Chloe...

From: Justin yang tampan dan sedang tidak bisa marah

NB   : Jangan lupa coklat kodoknya atau aku akan marah kepadamu hingga awal tahun. Dan lagi, lain kali kau harus memberitahuku jadwal keretamu di dalam surat. Aku tidak mungkin menunggumu enam jam lagi. Okay?

_________________________________________________________________________________
Depok, 19 Maret 2013

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...