Ohayou
C***** alias Pak D**** ***** ******* J
Apa
kabar? Semoga kerasan belajar **********-nya dan cepet jadi ****** yang disayang
******-nya. Aamiin…
To the point aja,
Aku
ini bukan lagi sedang nembak karena aku juga tahu itu nggak mungkin sukses,
ahaha. Semua tulisan ini hanya bentuk pemberitahuan perasaan soalnya udah
dipendam lama (kayak di sinetron, ya? haha). Sebenarnya, Mama juga nggak
memperbolehkan anak gadisnya berbuat hal nekad seperti ini… tapiiii….
Maaf,
aku keras kepala karena aku menyukaimu sejak lama.
Meski aku sadar bahwa aku jauh lebih ***, bahwa kau sudah ada yang punya dan bahwa kemungkinan untuk kau mengetahui aku adalah nol.
Meski aku sadar bahwa aku jauh lebih ***, bahwa kau sudah ada yang punya dan bahwa kemungkinan untuk kau mengetahui aku adalah nol.
Aku
sangat memahami kebaikanmu selama ini adalah sebagai rasa hormat ke ***** *****, tapi andai kau amati kau adalah salah satu teman cowok yang…yang baik
padaku, hehe. Terima kasih.
Aku
tahu, mengakui yang seperti ini, baik yang di catatan, di fb, di twitter, dan
di mana-mana tidak baik dan tidaklah sopan. Apalagi terhadapmu yang notabene
kita berdua tidak saling kenal dengan baik dan bahkan kekasih orang lain,
ceilee… *hehe, mau nangis nulisnya, malu saya, C******
Hanya satu yang ingin aku
tanyakan:
SEBENARNYA, KAMU PERNAH NYADAR NGGAK SIH,
KALAU SELAMA INI AKU MEMPERHATIKANMU LEBIH??? Hnnn??? KALAU NYADAR, kenapa DIAM
AJA? KALAU NGGAK NYADAR, kok NGGAK PEKA AMAT, ya??? hehe
Oia,
aku juga mau mengakui bahwa orang yang pernah telepon kamu dengan private
number itu akuuu… Aku juga nggak ngerti gimana caranya ada nomor kamu (atau sms
kamu dengan nomor ************). Ahaha… Aneh banget. Mungkin kamu nggak ingat
dan nggak mempermasalahkannya, tapi aku senang karena akhirnya aku pernah mendengar
suaramu untuk pertama kalinya. *aduh ganjen, maaf yaa*
Tenang
aja, nomor kamu (yang bisa aja, nomor modem itu) udah aku hapus untuk selamanya
dari kontak-kontak HP-ku, jadi aku nggak bakal salah kirim sms atau nelepon
kamu. Yaaah… Padahal lumayan buat koleksi nomor XL (buat buang gratisan nelepon
ke sesama XL yang melimpah banget, hehe)
Sekian
aja sih kayaknya...
Thank’s
C***** untuk telah menjadi teman chatting yang baik (meskipun setahun sekali)
selama ini.
Salam SEMANGAT selalu, ya, Pak D*****… Semoga bahagia dengan Ibu B**** (baik yang dari SG maupun dari SM, keduanya perhatiaaaaaan banget). Kalian seraaaasiiii sekaliiii… J *serius*
NB:
PLEASE!!!
JANGAN DISEBARLUASKAN!
Ini
soal perasaan dan kehormatan saya soalnya, haha.
Hnn…
semoga tidak merusak pertemanan.
Terima
kasih C***** kau sangat banyak menginspirasi J
___________________________________________
Surat ini hanya fiktif belaka...
No comments:
Post a Comment