Wednesday 13 November 2013

Sepuluh Bulan (2)


Oke, bloggie... Bersiaplah menerima post gue selanjutnya tentang sepuluh bulan yang gue alami, wahahahai. :D


Juli
1. Mendampingi, uhn?
Awal Juli, tepatnya pada tanggal 3 Juli 2013, adalah saatnya SIMAK UI buat para peserta bimbel 2013. Intensitas belajar mereka ditingkatkan. Gue yang notabene tidak lagi menguasai materi apa pun, hanya bisa memberikan semangat dan bantu panitia dikit-dikit. Salah satu mimpi gue, selagi gue masih berstatus sebagai warga aktif di Perhimak UI, adalah pengen "sekaliii saja" mendampingi peserta ketika ujian, juga pengen merasakan gimana rasanya survey, dll. Gue pun menyampaikan keinginan gue ke pihak yang berwenang dan gue pun diizinkan ikut. Yeay! Sebelum SIMAK, gue survey bareng Juned, Aan dan Roland ke SMA 22 Jakarta. Awalnya, gue kira bakal akan ada banyak orang yang ikut survey dan kirain gue bukanlah cewek sendirian, ternyata ya seperti tadi itulah kenyataannya. Gue agak tidak enak sih awalnya, tapi ya sudah. Gue shocked karena ternyata survey yang dilakukan hanya ke satu tempat, huwahahaha. Hal ini membuat gue fixed malu kepada...kepada, yeah, I-Know-Who. Seolah-olah gue ngotot banget, hehehe. 

Akhirnya, hari untuk SIMAK pun tiba. Gue nginep di Rumbel bareng sama anak-anak Perhimak lain yang mau nganterin. Gue dikit-dikit bantuin Dzakia dan Sri buat masak nasi. Nah, entah kenapa perasaan gue pas itu rada-rada kurang enak. Udah gitu, beberapa panitia yang biasanya stay malah menghilang hingga jam 1 belum pulang. Akhirnya gue memutuskan untuk bergulingan di lantai sembari nonton film di laptop Candra. Jam 2 pagi, ada suara mobil dari luar rumbel, yang ternyata itu adalah mereka yang tadi gue sebut menghilang. Mereka baru saja selesai survey ke SMA entah. Setelah sampai, mereka pun bergeletakan di segala penjuru rumbel.

Jam 1 atau 2-an, gue, Dzakia dan Sri masak nasi. Jam 3 atau setengah 4-an anak-anak dibangunkan. Para panitia dan surveyor (?) yang baru tidur selama 1 jam pun terpaksa bangun dan pindah tempat. Beberapa pulang ke kost masing-masing untuk mempersiapkan diri (mandi, dsb) sebelum berangkat mendampingi. Makanan diambil jam setengah 5 kurang. Gue bareng Dzakia ngambilnya. Dede entah sama siapa ngambilnya. Jam setengah 5 anak-anak makan dan siap-siap buat shalat shubuh. Tepat jam 5 pagi, mereka sudah selesai bersiap dan shalat. Mereka berpamitan, berpelukan, saling mendoakan antarpeserta dan meminta doa kepada para panitia. Satu per satu mobil pengantar dan sopirnya datang. Para peserta dan pendampingnya pun memasuki kendaraan-kendaraan yang akan mereka gunakan menuju lokasi ujian. Then, gue? Yep! Gue di rumbel, hahaha.

Gue emang nyaris tidak jadi ikut mendampingi karena mobilnya penuh. Padahal gue sudah mandi dan dandan rapi, hahaha. Namun, kapasitas mobil hanya menyisakan satu orang. Alhasil, hanya Juned lah yang ikut menumpang mobil itu. Gue dan Laras, yang terancam gagal ikut mendampingi, malah galau-galau sampai ketiduran dan bangun kesiangan. Di saat bangun, ada pesan WA dari Fany yang isinya mengatakan bahwa dia sudah sampai di Stasiun Manggarai. Gilaaak!!! Gue sama Laras bingung, sedangkan Roland dan Ceeng sudah terlebih dahulu berangkat ke lokasi ujian dengan mengendarai motor. Akhirnya, kami berdua memutuskan untuk bergegas menyusul Fany di Stasiun Manggarai. Ngapain kita ke sana? Yeah, kita berdua itu mau menyusul anak-anak di lokasi ujian di SMA 22. Gue sangat merasa bersalah sama Fany karena membuat dia menunggu selama berjam-jam bak orang hilang di stasiun Manggarai. Setelah bertemu dengannya, kami berdua pun dipandu dan diberi tahu arah menuju SMA 22: naik busway turun di mana entah, naik angkot turun di titik X (lupa semua, haha). Sampailah kami di sana dan yang kami dapati adalah Juned tidak ada di sana. Alih-alih Juned, justru Roland dan Ceeng lah yang berdiri-diri di samping mushola. Kami berdua pun menemui mereka. Usut punya usut, ternyata Juned malah jalan-jalan ke mall bareng Fadhil dan pendamping lainnya yang lokasinya berada di sekitar situ. Zzzz!!! Laras sempat kesal di tempat dan gue? Gue memilih untuk makan roti sobek yang disodorkan oleh Ceeng dan Roland, lantas duduk-duduk di tangga. 

Satu hingga dua jam kemudian, para peserta yang terdiri dari Rini, Rizki, Novinda, Friska, Mariyani, Esti dan Wulan keluar dari ruang ujian. Beberapa dari mereka menampakkan wajah lega, sedangkan Rini dan Friska tampak sekali mereka gelisah. Hmm... Mereka shalat dan gue sempat memfoto mereka. Nggak cuma di sini, di shelter busway pun, anak-anak ini masih sempat foto-foto gitu, Hahaha. Lucu.

Kami pulang tanpa naik mobil pinjaman Mas Bram, yang sebelumnya digunakan untuk mengantarkan mereka dari Depok ke SMA 22. Kami naik angkot, sambung busway. Di shelter busway ini rombongan kami ketemu dengan rombongannya Dzakia, dll. Ada Tri Muz, Sarif, dll. Kami pun berabung, naik busway dan jalan bareng menuju stasiun Manggarai buat naik KRL dan turun di stasiun Depok baru. Naik angkot lagi, turunlah kami di pertigaan Indomaret, Kukusan. Anak-anak makan bakso. Gue dan Dzakia, yang entah bagaimana ceritanya tiba-tiba miskin mendadak, memilih untuk pulang ke rumbel. Kami naik angkot, sambung busway dan akhirnya naik KRL dari Manggarai menuju Depok Baru. 

Malamnya, badan gue panas. Gue memintanya untuk mengantarkan gue pulang ke kost, di Pinang 3. Gue pun bilang kepadanya, "Hari ini adalah hari yang menyenangkan. Terima kasih. :)"

Yep, akhirnya gue bisa mengikuti serangkaian proses mengantarkan peserta bimbel, setelah dua tahun sebelumnya gue hanya bisa nungguin rumbel dan menanti mereka pulang. 

Bimbel berakhir tanggal 4 Juli, setelah resmi ditutup dengan penutupan yang kocak dan mungkin sedikit mengharukan. Yep. B3 tahun ini bisa jadi merupakan B3 yang paling ramai dan alay dibandingkan 2 B3 sebelumnya, wehehehe. Gue senang sempat menjadi salah satu bagian dari B3 ini. Terima kasih. Mohon maaf untuk kesalahan dan kekurangan saya selama menjadi Kestari dan warga Perhimak UI.


2. Magang
Yoyoi!!! Magang, coy! Meski bimbel udah selesai, tapi tetap saja magang masih berlanjut. Percaya atau tidak, gue betul-betul merasa kesepian, sepeninggalnya bimbel (?). Ketika bimbel masih ada, setiap pulang magang, gue pasti main ke sana. Setidaknya gue ke sana buat ikutan shalat maghrib dan isya berjamaah di masjid dekat bimbel, berangkat bareng anak-anak, paling sering sama Rini, Desti dan Marie. 

Nah, gue tidak terlalu ingin mengingat banyak hal yang terjadi ketika magang ini. Intinya gue magang dari tanggal 24 Juni - 25 Juli. Gue entry data hasil penelitian tempat magang gue. Gue berangkat dan pulang naik KRL, berdesak-desakan sampai jadi pepes. Hehehe... Yah seperti itulah. Mungkin akan ada sesi sendiri untuk magang ini.


3. Hanabi
Juli, Jumat-Minggu, tanggal 5-7 ada event Gelar Jepang. Kali ini gue berkesempatan menonton peluncuran kembang api alias hanabi, lagi. Bedanya, tahun lalu, gue nontonnya sama sepupu gue, Machi. Namun, kali ini gue cuma nonton sendirian. Sekali lagi, sendiri. Gue dateng dari jam 4 sore. Sambil nungguin hanabi yang ternyata diluncurinnya jam 10 malem, gue beli-beli banyak makanan di sana: katsu bento, takoyaki, dan es serut tropica fruit. Gue juga beli tas tangan bunga-bunga warna hijau dan dompet koin yang unyu. Huwah. Rasanya kayak orang hilang gitu sih, muter-muter sendirian, tapi asyik-asyik aja. Puncak acara ini, ya pas Hanabi itu, hari Minggu tanggal 7 Juli. Ketemu Indah sama pacarnya. Mereka ikut dansa bon odori dengan semangat sekali. 

Selain saat hanabi, gue juga dateng pas hari Jumat sama Trikur dan Juned. Gue sengaja pulang magang lebih cepat dan janjian ketemu di PSJ sama Trikur. Yohooo! Ternyata, ya, setelah kami bertiga masuk, gue merasa krik-krik gitu. Ya iyalah, si Trikur sama Juned sama-sama tak terlalu suka Jepang. Haha, gue hebring sendiri. Kami bertiga bertemu Laras, yang saat itu sedang sangat sibuk, mengurus stand-stand. Kami juga bertemu Agung dan Lutfi yang entah bagaimana mereka bisa nge-date berdua doang. Agung membawa kamera polaroid pink-nya yang lucu. Namun, gue nggak tega minta difotoin, mengingat film-nya cukup mahal, haha. Akhirnya, gue cuma berwah-wah doang. Mereka berdua --Agung & Lutfi-- sudah puas berkeliling GJ dan mau main ke Detos dan kami bertiga masih mau muter-muter dulu.

Setidaknya, gue berkesempatan masuk rumah hantu, alias obake, tahun ini. Uhn... untung si Juned mau diajakin, jadi gue tidak sendirian deh masuknya. Awalnya, gue sama sekali tidak takut, tapi pas di sebuah room, yang di sekatnya ada gantungan-gantungan muka setan ala Jepang, gue sempat bergeming lama karena gue bingung dan, yeah, takut mungkin, ahahaha. Langsung deg-degan gitu, pas lihat gantungan itu. Secara, gue tak suka sama benda-benda yang bergantung-gantung gitu, ahaha. Lama, gue tak berani melewati gantungan itu. Akhirnya, ada beberapa "setan" yang mencoba mengepung dan membuntuti gue sendirian. Sendiri? Iye, si Juned dengan teganya meninggalkan gue di room itu. Zzzz... Meskipun pada akhirnya, dia balik lagi sih. Habis itu kami meneruskan perjalanan melewati rumah hantu itu dengan setengah berlari. Gue sendiri tidak menyangka gue bisa ketakutan begitu, ahaha. 

Habis dari GJ, kami bertiga meluncur ke Detos buat nonton. Awalnya, gue kira bakal banyak yang mau nonton. Ternyata, cuma berempat. Kami bertiga plus Lutfi. Film-nya dimulai jam 7, kami shalat maghrib dan makan dulu di Foodcourt Detos. CFC menjadi menu yang kami pilih. Jam 7 tepat kita langsung lari ke XXI. Film yang kami tonton saat itu adalah Monster University, yang berkisah tentang masa sekolah si para Monster. Lucuuuu. Si Trikur, yang tadinya terlihat sangat bad mood, langsung tampak berubah senang. Kami pulang jam 9 malam.

4. Pulang Kampung
Gue pulang kampung tanggal 26 Juli. Nah, di malam tanggal 26 itu, si Dzakia nginep di kost gue, waktu itu masih di Pinang. Kita ngegosip tentang banyak hal, termasuk tentang itu dan mantannya, tentang si salah satu putri dan dedeknya. Banyak sekali. Gue sudah terbiasa pulang kampung sehingga gue udah tidak terlalu heboh dengan yang namanya packing dan sebagainya. Hahaha. Kami tidur sangat malam (atau pagi), bangun satu jam kemudian buat shalat isya' dan sekalian sahur. Habis sahur kami tidur dan bangun terlalu siang, ahahai. Jam 10, Eka datang ke kos gue buat mengembalikan buku MPKT yang dulu dipinjamnya. Huwah. Tetiba gue jadi kangen dia deh. Apa kabar dia, ya? :) 

Mereka berdua pulang jam setengah 1 siang. Gue pun mulai packing setelah mereka pulang. Ngepel lantai dan bersihin kamar mandi, rapi-rapi sana-sini, nge-laundry juga dan akhirnya ketemuan sama Aida di depan gang jam 3 sore. Eh sia Aidanya munculnya jam setengah 4. Kami berdua lantas menuju Pal. Bus datang jam 5 sore dan kami pun siap meluncur pulang. Yeay, :D.

(bersambung)

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...