Saturday 3 March 2012

Cerita Anak-anak?

Ini berawal dari sebuah info yang berasal dari Nurul. Sore tadi, saat Nurul akan mengambil honor ngajarnya di sebuah lembaga bimbel di Kukel, dia menceritakan tentang seorang seniornya di Menwa yang menawarinya untuk menulis cerita anak-anak untuk sebuah proyek apaan gitu. Si Nurul ini entah dengan alasan apa menolak tawaran tersebut dan malah bilang, "Temenku ada yang bisa." Teman yang dimaksud itu ternyata adalah gu.

Maka gue pun kembali terbakar. Gue pengen betul-betul bisa menulis dengan benar-benar menyandang predikat penulis betulan. Gue sih sebenernya sadar diri kalau kemampuan gue masih standar, tapi entah kenapa gue pengen aja. Ahaha.

Gue pun teringat pada salah satu catatan fb gue yang berjudul Dia. Di sana, gue menceritakan tentang sosok wanita, seorang penulis cerita anak-anak yang mempunyai gangguan pada stabilitas emosinya alias temperamen gimana gitu. Nah, hanya satu orang yang mampu membuatnya stabil, membagi inspirasi dan menenangkannya, yaitu suaminya yang sangat baik. Namun sayangnya semua cerita itu masih di kepala gue. Gue belum sempat merampungkan ceitanya. Gue malu jadinyaaa... haha

Nah, berhubung tawaran menulis untuk Nurul itu adalah menulis cerita anak-anak, maka gue pun mulai saat ini pengen berlatih menulis cerita dengan diksi dan kalimat yang sederhana tapi menarik buat anak-anak. Yup! Entah kenapa, apa yang gue tulis seolah-olah akan terjadi di kehidupan nyata gue. Hal yang membedakan adalah gue masih belum menemukan sosok yang betul-betul setia, konsisten untuk mengobarkan semangat dan inspirasi menulis gue. Gue kira ada, tapi kemunculannya seperti komet. Jarang dan agak susah ditebak atau dilihat. Bahkan gue nggak ngerti apakah gue telah memilih orang yang benar karena...yeah, kita nggak saling kenal sama sekali.

Oke!
Sekarang 00.30, tanggal 3 Maret 2012, beberapa hari sebelum gue memulai hidup dengan "dua kepala", gue berharap gue betul-betul bisa menjadi penulis atau setidaknya pengarang cerita betulan.

Jujur, ini agak berat. Tipe tulisan gue adalah deskripsi semi puisi yang agak aneh dibaca, tetapi lumayan apik karena kelebihan tulisan gue adalah dalam penggunaan diksi. Gue pun sadar, dalam hal pengembangan ide, gue masih sangat minus dan masih sekedar berbasis pengalaman, perasaan, penglihatan dan keinginan.

Maka nanti, dalam menulis cerita anak-anak, gue harus bisa mengondisikan diri gue, mengubah sementara diri dan pikiran gue menjadi seolah-olah seorang anak-anak yang polos dan nggak pernah mikir yang berat-berat apalagi rumit seperti gue saat ini.

Seumur-umur, gue belum pernah nulis cerita anak-anak, men... Mampukah gue? Wah! Pasti bisa!!! Beberapa orang bilang karya gue layak dibaca oleh lebih banyak orang kok. Jangan omdo Ani. Bukti dan pertanggungjawaban dari omdo itu sangat susah dan memilukan kalau kau gagal ngasih bukti. Oke????

SEMANGAT TERUS PANTANG MUNDUR!

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...