Sunday 11 December 2011

Petang Kreatif 2011 (part 1)

Hari ini Minggu, besk hari Senin dan kemarin adalah hari Sabtu. Hari Minggu tidur sepanjang hari, hari Senin ada prsentasi. Saat bangun hujan lebat mendera bumi dan bahan presentasi belum mulai dipelajari. Bingung. Lantas membuka laptop, koneksikan ke internet dan membuka situs blogger.com.

Sekarang gue pengen bercerita tentang Petang Kreatif (PK) kemarin Sabtu, 10 Desember 2011 yang dilaksanakan di Auditorium Gedung IX FIB UI. Wah! Mantap kali ini acara! Theater Battle antara 15 prodi di FIB. Gue melewatkan 3 pementasan, dari Arab, Korea dan Perancis. Padahal gue pengen banget lihat punya Irvan, teman satu paguyuban gue. Namun, karena gue lupa dia nampil jam berapa dan apalagi pasa saat itu gue masih guling-guling di kasur, akhirnya gue nggak nonton punya dia. Gue cuma tahu judulnya, Pertem(p)u(r)an Setan. Dari judulnya aja udah menarik. Ah sayang banget!

Belanda
Pas gue dateng yang lagi nampil tuh prodi Belanda. Nggak begitu ngerti ceritanya, tapi kalau nggak salah cceritanya tentang revolusi bunga, tentang pembabatan hutan, yah mungkin bisa kau kira sendiri ceritanya seperti apa. Tokoh utamanya wanita, nggak tahu dia memerankan sebagai apa. Namun, sepertinya dia adalah sebuah bumi, bisa dilihat dari warna kostumnya (kalau bisa dibilang kosrtum, soalnya ketat abis) yang berwarna perpaduan hijau dan biru.

Jerman
Penampilan selanjutnya adalah dari prodi Jerman. Nah ini nih, karena gue nontonnya dari luar lewat LCD doang, gue nggak begitu ngerti jalan ceritanya. Cuma bisa lihat ekspresi dan penjiwaan pemainnya. Ceritanya nggak tahu tentang apa. Namun, satu per satu pemainnya mati. Ceritanya ada pemuda (yang memerankan cewek, dengan polesan kumis, tapi kelihatan banget kalau dia cewek) yang bertemu  dengan seseorang yang dia panggil-panggil guru. Entah guru apaan, nggak ngerti. Abis itu flashback. Dia bertemu ibunya, bersama 2 orang temannya. Entah kenapa di adegan selanjutnya, temannya yang buta bunuh diri dengan menyilet nadi di tangan kirinya. Kemudian scene selanjtnya di pemakaman di mana si pemain utama dan temannya yang masih hidup berakting sesuatu yang gue nggak ngerti dialognya. Setelah itu, di adegan selanjutnya, si teman pemuda itu juga bunuh diri. Sebelum bunuh diri, teman pemuda itu sempat bercakap-cakap dengan si pemuda yang gue kira berlangsung dengan tegang. Akhirnya si teman pemuda itu pun mati. Akhirnya, kembali lagi ke adegan awal di mana pemuda bertemu dengan guru dan gue ngantuk... Tiba-tiba selesai begitu saja. Komentar gue sih yang pertama tentang lighting-nya kurang bagus, terus suaranya juga agak kurang pol, terus agak datar gitu. Mungkin hal ini akan berbeda kalau gue nontonnya di dalem gedung, huhu... nggak lewat LCD.

Cina
Setelah prodi Jerman, Cina lah yang beraksi. Gue udah lumayan menunggu-nunggu nih penampilan karena gue udah sedikit dapet bocoran ceritanya dari si Tiwi yang biasanya latihan bersisihan dengan anak Cina. Cerita diawali dengan adegan beberapa orang PSK berpakaian superseksi (ini serius, nggak bohonh, mereka betul-betul mengenakannya) yang keluar dari sebuah gubuk bertuliskan "Hati-hati Jebol". Nggak jelas ini yang dimaksud jebol apaan. Lalu keluar pemuda figuran dari dalam gubuk dan memberi tip kepada salah satu PSK sedangkan PSK yang lain hanya sebagai figuran. Selanjutnya, PSK tadi dimintai sedikit tip-nya oleh si Mami yang udah duduk di belakangnya dari tadi memperhatikannya yang mendapat uang dari si laki-laki figuran.
Beberapa lama kemudian, datanglah seorang lelaki setangah baya yang membutuhkan uang dan pertolongan. Setelah berbincang cukup lama dengan si Mami, akhirnya tercapai sebuah keputusan. Mami memberikannya uang 5 juta (sebetulnya melemparkan uangnya ke udara yang kemudian dipunguti oleh si lelaki setengah baya itu) dan si lelaki menikahkan anak perempuannya dengan seorang lelaki kaya, mungkin teman si Mami.
Adegan selanjutnya di rumah lelaki setengah baya itu, di mana sang anak yang ternyata bernama Amoy sudah berdandan lengkap dengan baju pernikahan Cina yang berwarna merah cerah dan perlengkapan upacara adat khas Cina yang lain. Amoy tidak pernah menyetujui perjodohan itu dan hal itu membuat si ayah marah, lalu memukulinya. Beberapa saat kemudian, datanglah si Mami dengan calon suami Amoy dan seorang penghulu ala Cina (nggak tahu namanya apaan). Singkat cerita, menikahlah mereka dengan adat Cina.
Amoy dibawa suaminya ke negeri nun jauh dari negeri asalnya. Dan Amoy pun disiksa, baik secara fisik maupun jiwa. Dia menerima kekerasan berbentuk pukulan dan kekerasan seksual dari suaminya itu saat dia sedang kalap (nggak usah dibayangin seperti apa adegannya, ngeri!).
Amoy pun menulis surat untuk ibunya.
Suatu hari, Amoy tertangkap basah mengambil beberapa helai uang dari kotak uang suaminya dan hal itu membuat suaminya marah seketika. Akhirnya, Amoy pun dipukuli dengan kejam dan brutalnya hingga dia meninggal di tempat. Si suami pun berteriak karena telah membunuh Amoy di tengah kekhilafannya.
Saat Ayah Amoy membaca koran, terdapat berita kematian Amoy. Dia shocked berat. Lantas mengambil pedang entah dari mana dan membunuh dirinya sendiri. Beberapa lama kemudian, datanglah ibu Amoy. Dia membaca surat Amoy. Saat dia mencari suaminya untuk memberitahuakan nasib Amoy dia menemukan secarik koran di lantai. Dia pun menyusul kekagetan sang suami. Keterkejutannya bertambah saat dia menemukan suaminya, satu-satunya orang tercintanya yang tersisa di dunia, mati bunuh diri. Selesai. (lupa bagaimana nasib ibu Amoy).
Komentar gue, ini drama vulgar banget dalam menampilkan kekerasan dan adegan-adegan dewasa. Agak gimana gitu nontonnya, brr... Namun, cerita yang diangkat nggak terlalu berat, sederhana tapi ngena, kalau gue bilang. Penjiwaan dari masing-masing tokoh juga dapet banget, karena alur cerita nggak menuntut penjiwaan yang terlalu dalem. Lighting cukup. Properti mendukung dan nggak ribet. Aura drama juga dapet, meskipun agak condong ke sinetron. Sound effect yang berbau-bau chinnese mungkin agak kurang.

(bersambung)

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...