Wednesday 10 December 2014

Katakan!

Kau ingin aku menjadi apa? Apa yang kau inginkan, yang ingin aku wujudkan? Apa pun itu, tolong katakanlah. Katakan padaku. Dengan begitu, aku tahu ke mana aku harus berlari dan dengan cara apa aku harus meningkatkan laju lariku itu.

Di setiap pagi aku terbangun, aku mengantongi mimpi-mimpi yang terkadang hinggap atau terperangkap dalam sarangku, sarang nyaman yang telah ratusan hari lamanya kuhuni, tanpa sekalipun kutinggal pergi. Sayangnya, hal yang nyaman belum tentu merupakan hal yang tepat untuk selalu ditempati atau dijalani. Seperti mimpi-mimpi yang tertangkap olehku, mereka mengabur dan melenyap tanpa memori, seiring pergantian hari. Mereka tak mampu bertahan hidup dalam kantong-kantong yang kusediakan. Mereka tak berkutik di sarangku, yang bagiku bagaikan surga dunia, tapi bagi mereka bagaikan anak neraka yang mengeringkan harapan kehidupan.

Maka aku bertanya, apa yang harus kulakukan agar aku terbang menjauhi sarangku? Aku tak memiliki cukup keinginan yang ingin kuwujudkan, hingga aku teringat padamu, pun pada mereka. Betul. Kalian akar keinginanku. Hanya kalian yang ingin kubuat bahagia, tertawa lepas tanpa diganduli keresahan. Namun, ketika aku menyadari bahwa tanyaku berbalas tanya, keresahan itu justru turut menginfeksiku. Apakah kita akan berakhir seperti ini? Resah dalam hidup yang sarat keresahan yang berlama-lama?

Aku ingin berjalan-jalan, mengitari taman bunga yang dipenuhi alamanda, anggrek tanah, lili merah jambu, teratai air, dan aneka mawar. Aku berharap di sana dapat menghirup wewangian penawar aroma keresahan yang lambat laun menguar dari dalam diriku. Hanya saja, aku tak tahu alamat taman itu. Dan lagi, sayap-sayapku belum siap bertahan terbang lama untuk menujunya. Jika aku harus menanti lebih lama lagi, aku takut aku melenyap, sama seperti mimpi-mimpi yang kukantongi. Namun, memaksakan diri pun sepertinya hanya akan berakhir kematian di tengah jalan. Semua dampak ini aku tak berani menanggungnya seorang diri. Maka lagi dan lagi, aku hanya meringkuk, menggelung, hari demi hari dalam sarang sialan ini.

Aku hanya ingin kau ada untukku. Bersamaku, di sampingku, mendampingi dan menuntunku keluar dari sarang yang menawan akal dan tubuhku bagai jerat setan. Karena aku yakin, kau dapat menamparku, ketika aku mulai menceracau atau barangkali berubah menjadi jalang yang mengotori jalanan. Karena aku percaya, kau dapat menarik dan memapahku, ketika aku terperosok, lumpuh, dan tak mampu untuk berjalan pulang. Karena aku tahu, hanya kau yang bersedia kubebani, oleh diriku yang menggantungkan jiwa ragaku pada bahu kurusmu yang mulai keropos tergerus waktu, setidaknya hingga tiba saatnya aku berani melepas gantungan erat tanganku itu.

Maka kepadamu lah, aku ingin mempersembahkan rajutan sarang jerami yang baru, tenunan sutra lembut yang belum pernah kau sentuh, air madu bunga matahari yang tak pernah kau teguk barang setetes, atau apa pun yang kau inginkan, yang kau ingin aku lakukan untukmu. Ini akan lebih gampang, jika kau berkenan mengatakannya kepadaku. Andai saja cara kita berbincang semudah kita mengedipkan mata, mungkin kau dapat mengatakannya sejak lama, atau aku dapat menanyakannya padamu jauh sebelum kau sempat berkata.

Kita, makhluk rimba yang melarikan diri dari bisingnya rutinitas manusia bermata menusuk lagi berisik, dapatkah kita bertahan? Dapatkah kita sembuh dari infeksi keresahan ini? Tolong katakan! Katakan padaku, apa yang harus kulakukan untuk mewujudkan pelarian ini! Katakan bahwa kita bisa berlari! Katakan lah tidak hanya dengan kata, tetapi juga keyakinan tanpa keraguan! Katakan lah bukan hanya dengan lidah, melainkan juga dengan mata dan tingkah! Katakan lah setidaknya hingga aku siap berhenti menuruti keegoisanku, hingga aku mampu berhenti bergantung padamu, berhenti bernapas tanpa bantuan embusan udara yang selali kau tiupkan untukku.

Aku akan terus menanti. Meski sekarat pun, aku akan menanti kata-kata itu datang padaku dan aku pasti mewujudkannya untukmu juga mereka yang kau cinta.

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...