Wednesday 9 April 2014

Bagaimana Ini: Saya Belum Bisa Move On!

Ini tentang cinta pertama saya, yang saya temukan pada saat kelas IX SMP.

Apa yang dapat saya ceritakan tentangnya? Dia masih muda dan selalu lebih muda dari saya hingga sekarang. Haha, ya iyalah. Parahnya, semakin hari jarak usia antara kita tampak semakin lebar karena dia tak juga tampak menua atau dewasa. Yeah, saya tidak tahu berapa usianya atau kapan dia lahir karena menurut saya itu tidak penting.

Pertama kali melihatnya, dia mengenakan baju oranye cerah. Tingkahnya begitu ceria, penuh semangat dan aura optimis yang tampak tak akan pernah habis. Dia memang cerewet, banyak bicara, mudah berteriak, beberapa hal yang tidak saya suka jika pemilik karakter tersebut adalah seorang laki-laki. Namun, di saat-saat tertentu, di mana sebagian besar orang akan terjatuh dan menyerah untuk menghadapi rintangan yang menghadangnya, dia justru akan berdiri dan melawannya, hingga ditemukan kedamaian.

Dia mudah tersulut amarah, juga melotot dengan ekspresi yang sangat lucu dan menggemaskan. Namun, di saat-saat genting di mana orang pada umumnya akan mudah saling mengatai dan baku hantam demi memperjuangkan kepentingan dan mempertahankan keamanan dirinya sendiri, dia justru akan menahan emosinya tanpa mau menyakiti orang-orang di sekelilingnya.

Dia memang sangat konyol dan tak mengenal rambu-rambu dalam berkata kepada siapa pun, berapa pun umurnya. Dia supel, tanpa merendahkan yang lebih muda, tanpa menjilat kepada yang lebih tua, tanpa menusuk dari belakang... kepada mereka, orang-orang yang telah mempercayainya.

Tingkah dan perilakunya seperti bocah yang terlalu aktif. Ini terbentuk bukan tanpa sebab. Dia yatim piatu sejak lahir, tak pernah disayangi dengan cukup, tak pernah dididik dengan penuh kasih sayang seperti orang lain pada umumnya. Setiap tindakan konyolnya adalah hasil belajar sosialnya, dalam menutupi kesepian hatinya, kerinduan tak tersampaikannya, keterasingan di saat kanak-kanak yang membuatnya bosan dan memicunya untuk menjadi orang yang dapat dilihat orang lain melalui kekuatan dan perbuatannya. Hmm...

Yep! Dia sangat berbakat, kuat dan jenius di saat-saat genting, sebetulnya. Namun, tidak semua orang menyadari kemampuannya. Tingkah kekanak-kanakannya menutupi kekuatan dan pemikirannya yang sangat keren. Meski, pada awalnya, banyak orang yang tidak menyukainya atau sering dibuat jengkel olehnya, tetapi sebenarnya mereka sangat menyukainya. Begitu pula saya...

Bagi saya, dia adalah seorang yang lucu, tak mudah menyerah, cerdas dan keren. Pandai? Tidak. Sabar? Tidak. Emosian? IYA! Namun, bagaimana pun juga dia tetaplah cinta pertama saya. Saya tidak tahu bagaimana kabarnya, sudah seberapa jauh perjalanannya, apakah sudah menemukan orang yang dicarinya selama ini, bagaimana peningkatan kemampuannya, cerita apa yang dimilikinya, dll...karena saya sama sekali tidak pernah mengikuti kabarnya lagi.

Satu yang saya tahu, saya masih mencintainya dan belum bisa bergeser ke yang lain, selain dia, Naruto. Betul sekali, dia adalah tokoh utama anime yang pertama kali saya sukai dalam hidup saya.

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...