Ais pun menyerahkan hp-nya ke Mama. Mama ke Yaya, dan akhirnya saya ngomong sama Yaya. Yaya adalah adik keduaku. Seorang anak perempuan kecil, atraktif, cerdas, lucu tapi sayangnya giginya ompong.
Suatu kali, saya berbohong kepada Yaya, bahwa saya mempunyai adik baru, seorang adik asuh selama saya tinggal di sini. Seorang anak perempuan yang lebih kecil dari Yaya, saya bilang begitu dengan bahasa Jawa pastinya. Di luar dugaan, Yaya yang biasanya kritis dan ngga percayaan
No comments:
Post a Comment