Saturday 2 October 2010

When I Came Join "Them"!!!

Minggu ini adalah minggu paling menggalaukan.
Galau?
Ya. Itu predikat baru yang kusandang, pemberian cuma-cuma dari sahabatku Tiara.
Minggu lalu, dari tanggal 16-26 September, aku merasakan hal yang enak dan menyenangkan bagiku. Berkutat dalam dunia yang kusuka. Musik. Aku tak pandai di bidang ini, tapi aku tetap suka. Feel-nya berbeda dengan saat aku harus berpandai-pandai berpikir memakai logika untuk memecahakan soal-soal Fisika dan Matematika.
Madah Bahana adalah UKM yang aku ikuti. UKM? Apa itu UKM? Aku juga ngga tahu, haha *ditimpuk pake sandal bakiak*. UKM itu sama halnya seperti ekstrakurikuler kalau di SMP dan SMA.
Lalu apa itu Madah Bahana? Kalau yang satu ini, aku tahu! Haha *takut ditimpuk sama komandan latihannya sih, he*. Madah bahana itu marching band. tahu kan?? Kalau ngga tahu, saya sudah siap pegang durian untuk menimpuk kalian, hehe... Awalnya, beberapa teman dari Kebumen merasa aneh dengan pilihanku. Seperti yang kalian tahu, latihan MB pasti capek, sampai malam dan memakan banyak waktu. Aku pun paham, sadar, tahu, mengerti dan sebagainya. Namun, bagaimana lagi? Aku pengen dan aku penasaran, so ya sudahlah... Dicoba saja dulu! *sambil senyum-senyum, gaje*
Aku datang dari Kebumen lebih cepat yaitu tanggal 15 September. Padahal mulai kuliah tanggal 20 September. Untuk apa? Untuk Madah Bahana, yeey! Itu pun aku sudah membolos hari pertama. Di hari kedua itu, aku kebingungan saat pertama datang. Masing-masing orang sudah tahu alat musik apa yang harus mereka pegang. Sedangkan aku? Karena telat, aku cuma mlompong.
Beberapa menit kemudian, upacara apel dimulai! Aku pun bingung. Cara berbaris dan gerakannya sangat jauh berbeda dengan PBB biasa. Jika biasanya kita telat, kita akan menempati barisan terkahir, tapi kalau di sini justru sebaliknya. Akhirnya aku menempati barisan pertama, pikirku saat itu. Namun, aku merasa ada hal yana aneh. Bukannya apel itu orangnya mengumpul dengan satu komandan berada di pusat? Kok ini peserta apelnya malah saling berpunggungan. Aku tidak berani clingak-clinguk. Malu, kelihatan oon-nya. Haha.
Tidak lama kemudian, terdengar komando berbunyi "bla..bla..bla" *maaf kuping saya error saat itu*. Sontak, seluruh peserta melakukan gerakan balik kanan dengan gerakan yang aneh. Sedangkan aku? Aku yang bingung masih menghadap arah yang sama (belum berbalik) sehingga punggungku dapat melihat punggung orang yang di belakangku. Seseorang yang baik di sampingku, mencolek bahuku membuatku tersadar, bahwa aku salah arah. Hwahahahaha.... Maluuuuu...
Satu-satunya kebenaran yang kulakukan adalah aku berda di tengah barisan yang benar. Itu pun bukan suatu kebenaran sempurna. Andai kau tahu, hampir saja aku berbaris dengan anak-anak section Colour Guard kalau tidak ada seorang kakak yang menarikku ke barisan Perkusi. hehehe...
Ehmm... Mungkin kalian ingin tahu, perkusi itu dibagi lagi menjadi 2 section. Betrie dan Pit. Lalu Betrie dibagi lagi menjadi 4, yaitu Quintom, Bass Drum, Snare dan Cymbal. Ada yang tahu semua alat itu?? Mau tahu?? Ohh...tidak. Ceritanya panjang! Tidak usah ya!! hehe
Seperti yang sudah saya katakan tadi, saya belum tahu alat apa yang akan menjadi alat pegangan saya. Oleh karena itu saya bertanya pada sang kakak, "Kak, saya pegang alat apa?"
Sang Kakak menjawab, "Kok nanya? Emang kemaren waktu tes disuruhnya pegang alat apa?"
Aku hanya ber-sweatdrop ria karena si Kakak malah balas bertanya. Menyadari kebingunganku, sang Kakak pun sepertinya mengerti. Lalu ia membawaku ke Kak Dea, sang Mantek. Usut punya usut, perkusi itu memang harus menajalani serangkaian tes lagi. huahahhaha... payah lah!
Akhirnya aku diputar-putar ke sana ke mari, coba alat itu coba alat ini, pukul sana pukul sini. Capek sekali....
Sudah capek begitu bingung lagi karena tidak tahu aturan PBB di Marching Band ini.
Sedang asyik dengan kebingunganku itu, tiba-tiba terdengar tepukkan tangan bak seorang ibu-ibu memanggil tukang sayur... "Prok prok prok!!! dst"
Aku (lagi-lagii) karena tidak tahu, akhirnya meresponnya dengan hanya berdiri. Padahal yang lain sedang bersiap-siap entah mau apa. POkoknya parah sekali deh aku.
Nah, ada seorang Kakak yang berbisik-bisik, "Dek, siap, Dek. Kita mau apel!"
Akhirnya kita pun apel penutupan latihan hari itu. Aku? Tentu saja ikut, dengan modal PBB biasa, aku nyante-nyante saja dan pede pede saja. Hehehe.
Oh iya, aku kan pengen sekali dapat alat musik Pit. Pit itu bentuknya seperti Bellyra atau Bells. Pokoknya bernada deh bunyinya. Kan aku suka, hehehe. Alhasil, setelah pulang latihan siang itu, aku berdo'a sepanjang hari sepanjang malam kepada Allah Yang Mahakuasa agar bisa berkesempatan mempelajari alat itu....

Dan keesokan harinya!
BINGO!!!!!!!!!!!!!!!! Alhamdulillah.... Dapat, euy! senang sekali.....

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...