JUMAT, 06 NOVEMBER 2009
Terang gelap roda hidup
Seribu kendi abu terlentang menganga
Sejuta meter kubik air asin menenggelamkan jerit penerima guncang
Gejolak perut bumi
Gempuran penghuni tanah
Merebut paksa rona gembira
Menabuh gendang tangis yang sepi teredam angin bencana
Bangsa berduka...
Tasik, Padang, Banten menanggung derita ulah manusia
Lalai telah terjawab tiba-tiba
Congkak dan acuh terbalas seketika
Alam coba ingatkan bahwa Tuhan tahu, tapi menunggu...
Lantas apa yang manusia perbuat kemudian?
Mereka tutup kuping
Daun berlubang itu telah bebal oleh daki-daki duniawi
Habis menimpa nestapa
Barulah mereka berucap Tuhan
Kenalkah kalian kepada-Nya sebelum ini?
Ini tentang melukiskan dunia dalam kata; tentang aku dan jejalanan yang akan atau telah aku lewati; tentang Kawan yang lebih berwarna dibandingkan pelangi; tentang ramainya penjelajah ilmu yang selalu haus memecahkan teka-teki; tentang cinta yang tak kan pernah henti meski listrik mati; dan tentang aku yang masih mencari jati diri. Aku menulis... untuk mempertahankan memoriku hidup lama, jauh lebih lama dari aku menempuhi hidup ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Agustus Ke-80
Hidup Rakyat Indonesia!!! Ketika panji-panji makara berkibar mendampingi sang merah putih yang mulai ternoda. Ketika satu komando "Bera...
-
Lagu di atas merupakan lagu Amaryllis karya komposer Henri Ghys. Saya memainkannya dengan aplikasi piano pada ponsel saya. Oh iya, mohon...
-
Hidup Rakyat Indonesia!!! Ketika panji-panji makara berkibar mendampingi sang merah putih yang mulai ternoda. Ketika satu komando "Bera...
-
“Mau semangka?” “Aku puasa,” jawabnya sekenanya. “Oh, afwan. Nggak pulang, Di?” tanyaku. “Tidak,” jawabnya singkat. “Kenapa...
No comments:
Post a Comment