Sajakku berisi sekawanan kisah tragis yang manis. Mereka tumbuh bergantian, sudi berkenalan, tapi tak bersedia bertalian. Bermuara di tepi pantai berpasir kelam, tetapi tak cukup kasihan untuk melulu dihujani asinnya tangisan. Alih-alih tangis, aku ingin menganugerahi mereka, senyuman yang sedikit nakal. Suatu ketika, aku hampir mati bosan, mereka datang tanpa membawa kebahagiaan. Inginku menjual bosan, barangkali laku dan menghasilkan banyak uang. Namun, sekejap aku berpikir, mereka hanya milikku, dinikmati hanya boleh olehku. Maka aku menyimpan mereka ke dalam guci sewarna emerald yang kedap waktu, mencegah mereka termakan detik yang berlari terburu-buru. Tentu saja, aku punya rencana untuk mereka. Bukan rencana besar tentang aksi penyelamatan semesta. Bukan pula rencana dahsyat untuk menghancurkannya. Aku berlepas dari hiruk pikuk urusan manusia, setidaknya dari mereka yang tak kukenal, atau kupilih untuk tidak kukenal. Hanya saja, rencana ini akan membuatku hidup lebih lama. Tidak abadi, karena hanya Tuhanlah yang memiliki hak milik atas keabadian itu sendiri. Lantas, apa yang kuinginkan jika aku beserta mereka berhasil hidup lebih lama? Hanya secuil sejarah, dengan aku, sebagai tokoh utama, dan monolog-monolog yang selurus horizon senja di dalamnya.
Ini tentang melukiskan dunia dalam kata; tentang aku dan jejalanan yang akan atau telah aku lewati; tentang Kawan yang lebih berwarna dibandingkan pelangi; tentang ramainya penjelajah ilmu yang selalu haus memecahkan teka-teki; tentang cinta yang tak kan pernah henti meski listrik mati; dan tentang aku yang masih mencari jati diri. Aku menulis... untuk mempertahankan memoriku hidup lama, jauh lebih lama dari aku menempuhi hidup ini.
Thursday, 20 November 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Agustus Ke-80
Hidup Rakyat Indonesia!!! Ketika panji-panji makara berkibar mendampingi sang merah putih yang mulai ternoda. Ketika satu komando "Bera...
-
Lagu di atas merupakan lagu Amaryllis karya komposer Henri Ghys. Saya memainkannya dengan aplikasi piano pada ponsel saya. Oh iya, mohon...
-
Hidup Rakyat Indonesia!!! Ketika panji-panji makara berkibar mendampingi sang merah putih yang mulai ternoda. Ketika satu komando "Bera...
-
“Mau semangka?” “Aku puasa,” jawabnya sekenanya. “Oh, afwan. Nggak pulang, Di?” tanyaku. “Tidak,” jawabnya singkat. “Kenapa...
No comments:
Post a Comment