USULAN PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
SOFA
ANGIN MODULAR: INOVASI SARANA ISTIRAHAT SERBAGUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI
SOLUSI CERDAS MENGATASI KETERBATASAN PADA HUNIAN SEMPIT
BIDANG KEGIATAN:
PKM K
Diusulkan oleh:
Tiara Deysha Rianti Teknik Arsitektur Interior 1006766163
Anifatun Mu’asyaroh
Kesehatan Masyarakat 1006668014
Noarly Ayu Laksita Kesehatan Masyarakat 1006665731
Rizki Purnamasari Sastra Jepang 1006700734
Junaidi Sidiq Teknik Sipil 1106015825
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2012
Sofa
Angin Modular:
Inovasi
Sarana Istirahat Serbaguna dan Ramah Lingkungan sebagai Solusi Cerdas Mengatasi
Keterbatasan pada Hunian Sempit
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara produsen produk
furnitur yang unik dan terbaik. Namun sayangnya, saat ini industri furnitur di
Indonesia masih boros dalam hal penggunaan bahan baku, seperti kayu, rotan dan
bambu. Selain itu, proses pengambilan dan penggunaan bahan baku yang tidak
ramah lingkungan juga semakin meningkat sehingga berdampak pada semakin
tingginya permasalahan lingkungan. Di lain pihak, upaya yang dilakukan untuk
mengatasi permasalahan tersebut masih sangat kurang. Tidak banyak industri
furnitur yang membuat terobosan baru dengan membuat
desain furnitur yang memadukan material
yang tidak merusak hutan.
Hal yang berbeda terjadi di beberapa negara lain, seperti
Cina, di mana mereka sudah dapat menghasilkan produk dengan kualitas sebaik
produk-produk Indonesia dengan penggunaan bahan
baku kayu yang minim. Desainer interior asal Cina dapat
menciptakan produk furnitur dengan bahan baku alam yang rendah, yaitu dengan
komposisi unsur kayu sekitar 30%. Sedangkan di Indonesia hampir 100% bahan baku
furniturnya menggunakan kayu. Pada tahun 2007, nilai ekspor furnitur Indonesia mengalami
peningkatan sebesar 8,08% dari US$ 1,86 miliar (2006) menjadi US$ 2,01 miliar
(2007). Sedangkan untuk nilai ekspor kerajinan mengalami pertumbuhan 19,51% dari
US$ 518 juta (2006) menjadi US$ 620,1 juta (2007).
Di lain sisi, berdasarkan data sensus penduduk yang
dihimpun oleh BPS (2010), DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan DI Aceh serta
wilayah perkotaan lain secara berturut-turut menduduki peringkat tertinggi
dengan jumlah rumah tangga yang menempaati luas lantai hunian kurang dari 20m2
terbesar di Indonesia. Sempitnya lahan rumah yang dimiliki oleh
masyarakat perkoatan tersebut menimbukan penggunaan furnitur, seperti sofa,
kursi dan kasur pada rumah-rumah penduduk di Indonesia menjadi kesulitan bagi mereka.
Akibatnya, untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat enggan untuk meletakkan banyak
furnitur di rumahnya yang notabene merupakan
sarana beristirahat dan merilekskan anggota badan karena ukurannya yang
cenderung besar dan memakan spasi yang tidak sedikit.
Masalah yang sama juga dapat terjadi pada saat berpergian
jauh, di mana tidak menutup kemungkinan pada kendaraan atau di tempat tujuan
tidak ada sarana beristirahat atau duduk untuk melepas lelah. Jika terjebak
dalam kondisi tersebut, seseorang cenderung akan berdiri dan beristirahat pada
tempat seadanya. Dipandang dari aspek kesehatan dan keselamatan, hal tersebut
tidak berdampak baik bagi tubuh. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah produk yang
dapat digunakan sebagai sarana beristirahat yang bersifat flexibel, praktis dan
mudah digunakan di mana pun.
Berdasarkan fakta dan permasalahan di atas, dapat
diketahui bahwa produk furnitur merupakan salah satu barang komoditi yang
memberi sumbangan cukup besar, baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun
peningkatan kesehatan masyarakat. Meski demikian, dalam hal produksi,
pemanfaatan bahan baku furnitur masih tidak ramah lingkungan dan menimbulkan
ancaman lain bagi ekosistem, sedangkan dalam hal efisiensi dan kepraktisan
produk furnitur tersebut masih memiliki kekurangan dalam hal penerapan produk
di spasi hunian yang sempit. Oleh karena itu, diperlukan adanya inovasi produk
furnitur baru yang dapat mengatasi kedua permasalahan yang umumnya timbul pada
masyarakat yang mendiami spasi atau hunian yang sempit tersebut.
Gagasan yang diusulkan dalam karya tulis ilmiah ini
adalah menciptakan sebuah program kewirausahaan di bidang furnitur dengan
menghasilkan produk furnitur ekonomis, serbaguna, ramah lingkungan dan dapat
dirangkai sesuai dengan keinginan pengguna. Produk ini dinamakan Sofa Angin Modular. Sebuah produk
kewirausahaan berbahan baku Polyvinyl
Chloride (PVC) dan beludru yang aman, nyaman dan mudah dilipat dengan mengkolaborasikan
konsep antara sofa angin yang sudah dikenal masyarakat luas dan mainan lego
yang mudah dibongkar pasang dan dibentuk. Langkah awal realisasi program kewirausahaan ini akan dimulai di kota
Depok. Hal ini dikarenakan kota Depok dipandang sebagai salah satu kota besar
yang juga dekat dengan kota-kota besar lainnya, di mana banyak rumah berlahan
sempit terdapat di sana khususnya pada area sekitar perguruan tinggi yang
didiami banyak penyewa rumah atau kost berukuran sempit.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, diperoleh
beberapa butir rumusan permasalahan sebagai berikut.
1.
Pemanfaatan bahan baku produk furnitur di Indonesia
masih tidak ramah lingkungan karena hampir secara keseluruhan produk berasal
dari alam sehingga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan.
2.
Ukuran dan bentuk produk furnitur saat ini yang
cenderung besar, tidak fleksibel dan tidak mudah dibawa bepergian menyebabkan
kesulitan bagi masyarakat, terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan
beristirahat.
C. Tujuan
Program
Tujuan Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang
Kewirausahaan ini adalah sebagai berikut.
1.
Mengenalkan produk furnitur baru berupa sofa angin
modular yang praktis, ramah dan serbaguna kepada masyarakat.
2.
Mengajak masyarakat untuk menggunakan produk
furnitur semacam sofa angin yang tidak menggunakan bahan baku alam.
3.
Memproduksi sofa angin modular sebagai program
kewirausahaan.
4.
Membantu menurunkan produksi furnitur berbahan baku
alam yang dapat merusak lingkungan.
5.
Membantu mengatasi kesulitan penggunaan furnitur
pada masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan hunian.
D. Luaran
yang Diharapkan
1. Menurunnya produksi dan penggunaan produk furnitur yang
sebagian besar bahan bakunya berasal dari alam.
2. Meningkatnya konsumsi sofa angin modular atau produk
serupa sebagai pengganti sofa atau furnitur berbahan baku dari alam sebagai
sarana untuk beristirahat sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat.
E. Kegunaan
Program
Bagi Mahasiswa
1.
Meningkatkan jiwa enterpreneurship.
2.
Melatih kerja sama dalam bidang kemitraan dengan
produsen-produsen pengrajin sofa.
3.
Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam
menciptakan ide-ide baru dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk
furnitur serbaguna yang praktis, serbaguna dan ramah lingkungan.
Bagi Masyarakat
1.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan
produk yang ramah lingkungan.
2.
Membantu masyarakat memperoleh produk yang ramah
lingkungan, praktis, serbaguna dan fleksibel untuk digunakan di berbagai tempat
di waktu kapan pun.
3.
Memberikan inovasi dan peluang kerja baru bagi
masyarakat, baik yang berwirausaha di bidang furnitur maupun yang baru memulai
usaha.
4.
Membantu mengatasi kesulitan penggunaan furnitur di
tempat sempit.
Bagi Lingkungan
Menurunkan penggunaan
kayu, bambu rotan dan tanaman bahan baku
produksi lain sehingga mampu menekan laju kerusakan lingkungan.
F. Gambaran
Umum Rencana Usaha
1.
Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan wirausaha ini dapat dimiliki oleh kelompok /memiliki partnership. Hal ini
karena dalam program kewirausahaan ini, selain membutuhkan modal yang cukup besar,
dibutuhkan pula partner yang berperan
dalam proses produksi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program kewirausahaan
ini direncanakan akan mengajak bekerja sama salah satu produsen sofa, khususnya
sofa angin, di daerah Depok. Modal yang digunakan berasal dari dana yang
diberikan oleh DIKTI.
2.
Struktur Organisasi



Ø Penanggung Jawab
Penanggung jawab bertugas memimpin jalannya kewirausahaan ini dan
bertanggung jawab atas semua yang terjadi dalam proses kewirausahaan baik
produksi, pemasaran dan keuangan. Dalam hal ini adalah Ketua Pelaksana PKM-K
ini.
Ø Bagian Produksi
Tugas utamanya berkaitan dalam hal
proses produksi dari awal hingga akhir. Mereka terdiri dari SDM yang berasal dari partner.
Ø Bagian Pemasaran
Berperan memasarkan hasil produksi sofa dan menangani perjanjian-perjanjian
mengenai produk dengan instansi lain.
Ø Bagian Keuangan
Mengelola pendapatan yang masuk dan keluar merupakan tugas utama bagian
keuangan. Sedangkan tugas lainnya adalah menghitung laba, modal dan
pengeluaran; menulis pembukuan; dan meramalkan biaya yang dibutuhkan pada
setiap proses produksi.
3.
Sumber Daya Material
Bahan utama dalam
pembuatan sofa angin modular yaitu Polyvinyl
Chloride (PVC) dan beludru yang aman, nyaman, tahan air dan mudah dilipat.
4.
Sumber Daya Manusia
SDM yang dibutuhkan untuk produksi awal adalah para
pengrajin sofa yang sudah terlatih dan berasal dari produsen sofa yang
merupakan partner dalam kegiatan ini.
Untuk ke depannya, setelah diperoleh keuntungan dari hasil penjualan produksi
awal atau pertama tersebut, tidak menutup kemungkinan dilakukan training terhadap masyarakat umum
sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka.
5.
Kompetitor
Dalam bidang wirausaha furnitur dan sofa ini,
jumlah produsennya memang sudah banyak. Meski demikian, sofa angin modular ini
adalah yang pertama dan belum pernah diproduksi sebelumnya. Kelebihannya, yaitu
dapat dibongkar pasang dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pengguna dapat memberi nilai lebih dalam pemasaran. Dengan demikian, dalam satu
bulan, diperkirakan sofa angin modular ini sudah dapat bersaing di pasaran.
6.
Analisis Permintaan Pasar
Kemungkinan, pada awalnya permintaan yang masuk
masih sedikit. Namun, setelah melakukan promosi dan dalam waktu sekitar sau
bulan diperkirakan permintaan akan meningkat mengingat harganya yang ekonomis
dan terjangkau. Sofa angin modular ini diprediksikan akan menjadi produk furnitur
yang diminati oleh warga, dari setiap kalangan, terutama di wilayah perkotaan
yang membutuhkan produk yang praktis, fleksibel, mudah dipindahkan, dibentuk
dan nyaman digunakan.
7.
Analisis Ekonomi
Modal awal yang dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp
5.000.000,00. Modal ini digunakan untuk membeli bahan baku
berupa kain PVC dan Beludru yang terbilang tidak terlalu murah.
G.
Analisis SWOT
Ø
Strength:
Produk sofa angin memilik
keunggulandalam segi kemudahan, praktis, dan tidak menyita banyak ruang saat
penyimpanan. Sofaa angin ini dapat difungsikan menjadi tiga furnitur sekaligus,
sebagai sofa tunggal, sofa reguler, dan tempat tidur runggal. Selain itu,
penggunan udara sebagai pengisi sofa membuatnya dapat disimpan dengan praktis
dan dapat digunakan dengan hanya menggunakan pompa tangan.
Ø
Weakness:
Sofa angin kami belum diuji
dimensi dan kapasitas berat maksimal penggunanya.
Ø
Opportunity:
Sofa angin kami masih
memiliki desain yang sangat sederhana. Proses pengembangan desain akan
dilakukan beriringan dengan berjalannya program, seperti penggembangan bentuk
segi enam atau bentuk puzzle. Inovasi desain ini akan sangat diminati oleh
pasar karena membuat furnitur lebih unik dan tidak monoton
Ø
Threat:
Dengan berjalannya program,
kami akn melakukan uji konstruksi furnitur dan uji laboratorium ergonomi untuk
menguji keamanan sofa.
H. Metode
Pelaksanaan Program
Dalam pembuatan sofa angin modular ini, ada beberapa tahap
yang ditempuh.
1.
Tahap
Persiapan



|





Gambar 1. Desain Satuan Sofa
Angin Modular (Travelling
Mini Sofa)
![]() |
Gambar 2. Desain Satuan Sofa Angin Modular dengan Resleting Dikaitkan (Wind Pillow)

Gambar 3. Desain Sofa Angin Modular Setelah Dirangkai
(Relaxing
Sofa)

Gambar 4. Desain Sofa Angin Modular Setelah Dirangkai
(Single
Bed)
- Mekanisme
kerja sofa angin modular: dipompa menggunakan alat pompa seperti pada
tensimeter yang dapat dipasang/dilepas
2.
Survei
Lapangan Produksi
3.
Pembinaan
terhadap Para Calon Pengrajin Sofa Angin Modular
4.
Proses
produksi
5.
Pengenalan Sofa Angin Modular ke Pasar
6.
Perngembangan
Produk
Dalam tahapan ini produsen akan mengusahakan untuk terus mencari jenis bahan yang paling hemat dan
berkualitas. Dengan demikian,
diharapkan usaha sofa angin modular ini terus mengalami perkembangan.
7.
Perluasan Cabang
Dalam tahap ini, perluasan daerah pendistribusian juga akan dilaksanakan. Pendistribusian tak hanya dilakukan di pusat
produksi. Penyaluran hasil produksi sofa angin modular akan
berusaha diperluas hingga menembus supermarket seperti Hypermart,
Giant, dsb.
8.
Pertahanan Kualitas
Fokus pada tahap ini adalah untuk mempertahankan kualitas sofa angin modular agar masyarakat merasa
puas dan merasakan manfaatnya secara optimal. Loyalitas juga sangat diperlukan agar masyarakat tak hanya puas dengan kualitas
produk, tetapi juga pelayanan.
Target
Pasar
a. Masyarakat daerah perkotaan yang memiliki
pemukiman sempit.
b.
Para traveler, backpacker atau semacamnya yang
sering berpergian.
Penetapan Harga
Harga
penjualan ditetapkan berdasarkan pada:
Ø Biaya
bahan seperti kulit beludru dan upholstri
yang habis selama satu minggu= Rp 977.200 : 7 hari = Rp 139.600/hari
Ø Biaya investasi peralatan seperti alat press
selama 5 tahun = Rp 3.700.000 : 5 tahun : 365 hari = Rp 2.000/hari
Ø Biaya lain-lain selama satu bulan= Rp 554.000
: 30 hari = Rp 18.500/hari
Distribusi
Produk sofa angin modular ini didistribusikan
kepada masyarakat melalui penjual furnitur dan beberapa agen yang sudah ter-link dengan partner.
Strategi
Promosi
-
Pemasaran
Ø Banner, flier dan poster sofa angin modular
Banner, flier/, baliho, dan spanduk
digunakan untuk mempromosikan dan mengenalkan produk sofa ini kepada
masyarakat. Cara ini dilakukan dengan meletakkan beberapa standing
banner di depan
pintu tempat penjualan
sofa; atau membagikan flier di daerah strategis
yang banyak dijamah orang; dan menempelkan poster di tempat-tempat
umum dengan tujuan:
ü Masyarakat
mengenal produk kami
ü Meningkatkan
brand awareness di mata masyarakat
Ø Online Shop (Toko Online)
Selain
melalui media cetak, akan dibuat sebuah website
khusus yang digunakan sebagai media publikasi dan pemesanan. Dengan demikian,
proses publikasi dapat dilakukan secara maksimal hingga di ke luar daerah
Depok. Untuk pelanggan yang membeli di luar Depok, produk akan dikirim melalui
paket dengan dibebani biaya pengiriman.
I. Jadwal
Kegiatan Program
Jadwal pelaksanaan
kegiatan program yang akan dijalankan adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Program
No
|
Kegiatan
|
Minggu ke-
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Survey lapangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pembinaan Calon SDM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Produksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pengenalan Sofa Angin Modular ke Pasar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Perngembangan Produk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Perluasan Cabang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Pertahanan Kualitas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J.
Rancangan Biaya
Tabel 2. Rincian Dana Kebutuhan Program
.No
|
Jenis Kebutuhan
|
Jumlah
|
Biaya
|
1
|
Kesekretariatan:
|
|
|
Print, fotocopy, jilid proposal
|
20 bendel
|
Rp 300.000,00
|
|
Print surat pengajuan partnership
|
30 lembar
|
Rp 30.000,00
|
|
Stempel
|
1 buah
|
Rp 10.000,00
|
|
Alat tulis kantor
|
|
Rp 150.000,00
|
|
2
|
Publikasi dan dokumentasi
|
|
|
Online Shop
|
Registrasi Domain
|
Rp 300.000,00
|
|
Poster dan Flyer
|
200 lembar
|
Rp 300.000,00
|
|
Iklan Radio
|
|
Rp 300.000,00
|
|
Banner
|
|
Rp 300.000,00
|
|
3
|
Training Praproduksi
|
|
|
Hand Out Materi
|
10 bendel
|
Rp 50.000,00
|
|
Konsumsi
|
20 buah
|
Rp 200.000,00
|
|
4
|
Material Produksi
|
|
|
Bahan Baku Utama (PVC dan
Beludru)
|
|
Rp3.000.000,00
|
|
Kancing, Benang dan Resleting
|
|
Rp 500.000,00
|
|
Sewa Mesin Jahit dan Listrik
|
|
Rp 500.000,00
|
|
Upah Produksi
|
5 orang
|
Rp3.000.000,00
|
|
5
|
Transportasi dan Komunikasi
|
|
Rp1.000.000,00
|
Total
|
Rp9.940.000,00
|
K.
Nama dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok
1.
Ketua dan Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap :
Tiara Deysha Rianti
NPM :
1006766163
Fakultas/Program Studi :
FT/Arsitektur Interior 2010
Perguruan Tinggi :
Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM :
September – PKM-K
2.
Anggota pelaksana
Nama Lengkap :
Anifatun Mu’asyaroh
NPM :
1006668014
Fakultas/Program Studi :
FKM/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi :
Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM :
September – PKM-K
Nama Lengkap :
Noarly Ayu Laksita
NPM :
1006665731
Fakultas/Program Studi :
FKM/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi :
Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM :
September – PKM-K
Nama Lengkap :
Rizki Purnamasari
NPM :
1006700734
Fakultas/Program Studi :
FIB/Sastra Jepang
Perguruan Tinggi :
Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM :
September – PKM-K
Nama Lengkap :
Junaidi Sidiq
NPM :
1106015825
Fakultas/Program Studi :
FT/Teknik Sipil
Perguruan Tinggi :
Universitas Indonesia
Waktu dan Kegiatan PKM :
September – PKM-K
L.
Nama dan Biodata Dosen
Pendamping
1.
Nama Lengkap dan Gelar : Enira Arvanda, ST, M.Dipl.
2.
Golongan Pangkat dan NIP :
3.
Jabatan Fungsional :
4.
Jabatan Struktural :
5.
Fakultas/Program Studi : Fakultas Teknik
6.
Perguruan Tinggi :
Universitas Indonesia
7.
Bidang Keahlian :
8.
Waktu dan Kegiatan PKM : September – PKM-K
Sumber Pustaka
Penataan Ruang Tamu. http://www.dnaberita.com/berita-68088-penataan-ruang-tamu.html (4 September
00.13)
Wuiiih... PKMnya sampai diupload juga ^_^
ReplyDeleteIya, begitulah dek Indra. Biar post-nya banyak dan banyak saja... :D
Delete