Monday 25 May 2015

Hidungnya seperti patah dua kali. Kulitnya coklat sawo matang khas pribumi. Rambutnya hitam dan selalu kusut meski dibawa ke salon berkali-kali. Badannya tidak semampai, selisih tinggi kami hanya beberapa senti. Dia tak banyak berdalih, tak banyak kata, tapi seringkali beraksi sembunyi-sembunyi. Dia lucu sekali, tapi tak banyak orang yang mengerti. Dia bersedia menaiki tangga merepotkan, ketika orang lain melarikan diri dengan kerepotan. Dia terus dan terus belajar banyak, ketika yang lain hanya pandai berkacak. Dia pemalu, tapi tak pernah mau menyerahkan malu. Dia kuat dengan caranya. Dia istimewa. Seseorang yang baru saja kutemukan raganya, tanpa tahu bagaimana jiwa dan hatinya. Aku tak berani berprasangka bahwa dia adalah Aji yang kucari. Dia hanya seorang Aji.

No comments:

Post a Comment

MD: Ide Yang Tersesat

Minggu lalu, Jumat 15 Maret 2024, saat Live sendirian, kepikiran untuk bikin INSTAL LIVE yang isinya obrolan antar nakes Puskesmas Alian ten...